Kabupaten Malang
Dongkrak Pariwisata, DPKPCK Tuntaskan Pemasangan Branding
Memontum Malang– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang fokus dalam pengembangan pariwisata itu dilakukan guna mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya adalah menuntaskan pemasangan 500 unit branding logo Malang Kabupaten The Hearts Of Java di ratusan lokasi strategis.
Ir H Wahyu Hidayat, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang berharap adanya program Branding yang total memakan dana Rp 5 miliar ini. Hal itu diharapkan agar mampu mendongkrak kemajuan pariwsata di Kabupaten Malang.
“Tentunya wisatawan bila melihat branding Kabupaten Malang diharapkan akan selalu ingat dan tertarik untuk mengunjungi pariwisata di Kabupaten Malang ini,” kata Wahyu Hidayat, Selasa (12/12/2017) kemarin.
Dijelaskan ratusan branding yang dibangun dan dipasang di lokasi strategis Kabupaten Malang model dan bentuknya bervariasi. Mulai dari bentuk baliho, tugu, gapura, taman, branding vidiofisual, dan sebagainya. Branding Kabupaten Malang tersebut model dan bentuknya mudah diketahui sebagai identitas khas Kabupaten Malang seperti logo M3 (Madep Manteb Manetep) disamping tulisan utama branding Kabupaten Malang.
Sejumlah wilayah yang telah dibangun dan dipasang branding Kabupaten Malang, menurut Wahyu Hidayat, diantaranya di jalan utama menghubungkan Malang-Surabaya seperti Singosari, Lawang, Kepanjen, Pakisaji, Turen, Dampit, Kasembon, Karangploso dan sebagainya. Branding tersebut dipastikan mudah dijumpai di sudut-sudut wilayah Kabupaten Malang sekarang ini.
“Dan kami pun optimis dengan adanya branding tersebut akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan juga meningkatkan PAD Kabupaten Malang,” tandas Wahyu Hidayat.
Sementara Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Malang, Zia Ulhaq mengatakan, adanya branding sebagai identitas khas Kabupaten Malang sudah harus ada. Karena dengan adanya branding tersebut maka masyarakat atau wisatawan bisa mengetahui kalau ada Pariwisata menarik di Kabupaten Malang.
“Jadi branding tersebut sudah menjadi kebutuhan bagi suatu daerah sekarang ini bila menginginkan Pariwisata dikenal masyarakat luas,” kata Zia Ulhaq.
DPRD Kabupaten Malang, menurut Zia Ulhaq, sempat berkunjung ke daerah-daerah yang sektor Pariwisatanya cukup maju. Seperti Bali dan Kota Batu serta wilayah terkenal lain Pariwisatanya di Indonesia yang ternyata selalu memasang branding daerahnya. Dengan demikian, wisatawan bisa mudah mengetahui ada apa saja di daerah tersebut.
Memang, diakui Zia Ulhaq, langkah yang dilakukan Pemkab Malang dalam memasang dan mengenalkan branding daerah dirasa masih belum maksimal. Hal itu bila melihat luas wilayah dan banyaknya tempat wisata yang bisa dibranding. Oleh karena itu, tambah Zia Ulhaq, pihaknya berharap Pemkab Malang semakin intensif dan maksimal dalam mengenalkan branding identitas daerah.
Meskipun dalam pengenalan branding daerah tersebut membutuhkan anggaran cukup besar tetapi melihat manfaat kedepan cukup prospektif maka selayaknya alokasi anggaran branding daerah ditingkatkan. Karena anggaran Rp 5 miliar dalam APBD 2017 nilainya dirasa terlalu kecil.”Maka dari itu, kami akan mendorong Pemkab lebih maksimal dalam mensosialisasi dan membangun branding Kabupaten Malang,” pungkas Zia. (sur/yan)