Kota Malang

Morico, Mesin Ajaib Pembuat Asap Cair Karya Mahasiswa UB

Diterbitkan

-

Morico, Mesin Ajaib Pembuat Asap Cair Karya Mahasiswa UB

Memontum Malang – Kabupaten Malang menghasilkan produksi kelapa sebesar 14.253 ton per tahunnya, dimana menghasilkan dampak limbah batok kelapa sebesar 12 persen atau 1.710 ton. Beruntungnya, limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan asap cair. Asap cair adalah cairan hasil proses pembakaran batok kelapa yang dapat diaplikasikan untuk pengawet getah karet, pembasmi hama tanaman (insektisida), hingga pengawet alami makanan pengganti boraks.

Pengolahan asap cair telah dilakukan oleh UKM Putra Tunggal, sebagai satu-satunya UKM yang bergerak dibidang pembuatan asap cair di Kabupaten Malang. Dalam aktivitas produksinya, UKM Putra Tunggal menggunakan metode konvensional, dimana proses pembuatannya menggunakan bambu untuk media pengalir asap. Sehingga dengan metode konvensional tersebut, produk yang dihasilkan dari 3 ton batok kelapa berupa asap cair grade C dengan jumlah hanya 50 liter.

Asap Cair grade A dan C

Asap Cair grade A dan C

Disisi lain, selama proses pembakaran terjadi kebocoran asap yang cukup tinggi. Permasalahan lainnya, menentukan teknologi yang tepat untuk mengubah asap cair grade C menjadi grade A untuk memenuhi permintaan pasar. Karena dengan produktivitas yang rendah, UKM tersebut akan kalah bersaing dengan industri asap cair lainnya.

Menyadari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), yaitu Arsyika Oktaviani (FTP-2015), Sellyan Lorenza Olanda Putri (FTP-2015), Firda Pramesti (FTP-2015), Arta Harianti (FTP-2014), dan M. Fathussalam (FTP-2014), menciptakan MORICO. Di bawah bimbingan dosen Angky Wahyu Putranto, S.TP., MP, mereka menggagas inovasi tersebut melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi (PKM-T) yang didanai oleh Kemristekdikti.

“Inovasi teknologi baru ini sudah mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas dari produksi asap cair UKM Putra Tunggal. Selain itu, untuk memudahkan penerapan teknologi baru, kami melakukan sosialisasi dan monitoring secara berkala kepada UKM untuk mengetahui perkembangan yang telah dilakukan. Antusiasme terhadap teknologi baru ini juga mempengaruhi masyarakat sekitar untuk turut serta dalam sosialisasi yang dilakukan,” terang Arsyka Oktaviani.

Advertisement

Arsyka Oktaviani menambahkan, Morico merupakan alat pembuatan asap cair grade A menggunakan teknologi Disco (Distilaton Cyclone) untuk meningkatkan produktivitas UKM. Selain meningkatkan produktivitas, beberapa keunggulan alat ini, antara lain ramah lingkungan, meningkatkan kualitas asap cair, diversifikasi jenis produk lainnya, serta dapat meningkatkan pendapatan mitra lima kali lipat.

“Dengan alat tersebut, waktu produksi per batch dari 120 jam menjadi 48 jam. Jumlah produksi asap cair grade C dari 50 liter menjadi 100 liter dan dapat menghasilkan asap cair grade A sebanyak 65 liter. Sehingga didapatkan keuntungan per batch adalah Rp 3.008.125 (meningkat lima kali dari Rp 561.350),” tukasnya. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas