Kabupaten Malang
Manjakan Petani Kabupaten Malang, Daerah Irigasi Diberi Pengukur Debit Air
Memontum Malang – Beragam cara dilakukan dalam memanjakan petani, guna membawa dampak positif dalam mendukung swasembada pangan Indonesia. Seperti yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Malang, memberikan alat pengukur debit air atau current meter, yang disebar di seluruh daerah sistem irigasi.
“Tujuan diberikannya alat itu (pengukur debit air), untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi debit air di masing-masing lokasi. Dari pengukuran atau evaluasi tersebut, nantinya akan diketahui bagaimana pola perkembangan di tiap-tiap tempat,” kata Kepala DPUSDA Kabupaten Malang, Avicenna Medisica, Kamis (08/07).
Baca Juga:
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Pemkab Malang Raih Penghargaan Awards Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Kick Off Integrasi Layanan Primer Dimulai, Ini Fokus dan Sasaran Menurut Kadinkes Kabupaten Malang
Dari hasil itulah, tambah Avicenna, bisa digunakan sebagai rujukan kepada Hippa dan Petani, untuk menjadwal pola pengairan. Sehingga, pola tanam petani ditiap-tiap wilayah bisa maksimal.
“Total ada sekitar 717 daerah irigasi yang diberikan current meter. Alat itu, dengan kata lain hampir keseluruhan ada di setiap daerah sistem irigasi,” tambahnya.
Melalui alat ini, selain bisa memprediksi ketersediaan air yang bisa digunakan sebagai pola tanam, juga bisa menjadi masukan petani dalam melakukan sistem pengairan. Artinya, jika selama ini ada dua sampai tiga pola tanam selama setahun untuk padi, maka kedepannya minimal bisa tiga kali setahun. “Dengan tahu kondisi debit air, maka bisa dijadikan masukan untuk pola tanam,” imbuhnya. (sit)