SEKITAR KITA
Gagal Audiensi, MPR Madura Raya Siap Turun Aksi Perjuangkan Petani Tembakau
Memomtum Sumenep – Rencana Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya melakukan audiensi persoalan tembakau kandas di tengah jalan, Kamis (05/08). Aktivis MPR-MR ketika mendatangi Kantor Pemkab Sumenep sesuai jadual audiensi berantakan lantaran Bupati Sumenep gagal ditemui.
Kegagalan itu ternyata berbutut kekecewaan mendalam bagi kalangan aktivis MPR-MR. Sebab, agenda terkesan digagalkan secara dadakan, tanpa ada konfirmasi dan itikad baik. Padahal pihaknya datang menemui bupati ingin menyuarakan kepentingan rakyat yakni para petani tembakau.
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
Koordinator audiensi, Andi Firdaus, menyikapi serius gagalnya audiensi tersebut. Sebab, digagalkan secara dadakan dan tanpa konfirmasi itu mencederai komitmen politik pemerintahan ini. Karena cenderung meremehkan, MPR-MR berencana akan menurunkan massa untuk aksi unjuk rasa.
“Dari awal kami ingin menyampaikan aspirasi masyarakat terutama para petani tembakau, kami merasa kecewa kepada Bupati dengan alasan yang kurang tepat dan terkesan mendadak urung menemui kami. Tentu kami akan sikapi dengan turun aksi dalam tempo secepatnya,” ancam Andi.
Mantan aktivis HMI itu menyebutkan Jargon Bupati Sumenep ‘Bismillah Melayani’ dinilai tidak sesuai dengan pelayanan yang ada pada pemerintahan di Kabupaten Sumenep. Tidak hanya itu, pihaknya juga menyebut bahwa Bupati tidak memiliki itikad baik terhadap kesejahteraan para petani tembakau.
“Seharusnya jika bupati ada itikad baik, setidak informasi bupati tidak bisa menemui disampaikan sebelumnya, bukan malah saat kami sudah berada di Kantor Bupati,” terang Andi.
Dengan itu, berangkat dari dasar rasa kecewa, lanjut Andi, tidak segan-segan akan melakukan aksi besar-besaran. Dalam waktu singkat akan mengirimkan surat aksi.
“Dengan kesan tidak adanya itikad baik dari Bupati, MPR Madura Raya, akan memberikan respon dengan mengirim surat pemberitahuan aksi dalam waktu satu dua hari ke depan,” tegas Andi.
Sementara itu, menurut Protokoler Pemkab Sumenep, Lilik, membenarkan bahwa Bupati Sumenep tidak bisa menemui peserta audensi. Bukan tanpa sebab, hanya saja memang kebetulan kondisi kesehatan bupati kurang fit.
“Mohon maaf, karena saat ini kondisi Bapak Bupati kurang fit. Sehingga tidak bisa menemui langsung sebagaimana yang dijadwalkan oleh MPR Madura Raya,” jelasnya. (dan/edo/ed2)