Kota Malang
Wali Kota Malang Resmikan Kampoeng Quran Wijaya Kusuma
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, mengkukuhkan Gerakan Membangun (Gerbang) Kampoeng Quran Wijaya Kusuma yang berada di Jalan Kalimasada, Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu (21/08/2022) tadi. Kampung tersebut, telah memiliki puluhan kelas belajar Al Quran yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
“Maka Al Quran harus totalitas. Kami punya visi satu RW satu hafidz (penghafal Quran, red). Sekarang, Kota Malang sudah ada program hafidz. Dan ini kami dorong terus menerus. Agar, ini bisa membumikan Al Quran pada kehidupan warga Kota Malang,” jelas Wali Kota Sutiaji.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan tersebut, karena menurutnya hal itu dapat mendorong Kota Malang menjadi kota yang memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya. “Tentu kami terima kasih dan apresiasi serta akan kami dorong Kampung Quran ini. Tujuannya, agar menjadi kekuatan dan mudah-mudahan Kota Malang menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujarnya.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang, pun berharap agar gerakan tersebut dapat menjadi program percontohan untuk memasyarakatkan Al Quran. “Ini akan menjadi salah satu pilot project, agar nanti banyak orang datang belajar ke sini. Niatkan ini untuk memasyarakatkan Al Quran. Kalau di daerah lain, ada Kampung Inggris. Kalau di Kota Malang, ada Kampung Al Quran. Insyaallah, kita saling doakan dan harus kita support selalu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Gerbang Kampoeng Quran Wijaya Kusama, Dr Muhammad Burhan, menjelaskan bahwa setiap masjid di kampung tersebut terdapat Taman Pendidikan Al Quran (TPQ). Bahkan, di rumah-rumah warga juga digunakan sebagai tempat pembelajaran Quran.
“Di sini setiap masjid ada TPQ dan di rumah-rumah ada yang menjadi TPQ dan dipakai taklim. RW kami juga punya pengajian bulanan rutin, bergilir di setiap RT. Telah terbentuk 21 kelas Quran, kalau ditambah dengan TPQ, Pondok Hafidz, kemudian Madrasah Quran maka seluruhnya ada 65 kelas Al Quran,” katanya.
Dirinya berharap, dengan adanya Gerakan Membangun Kampoeng Quran, dapat mendorong warga setempat untuk membaca Al Quran dengan baik dan benar, serta ke depan sebutan kampung ini dapat bertambah menjadi Kampung Hafidz. “Kami siap menjadi model percontohan. Semoga, ini tidak hanya dikenal sebagai Kampoeng Quran tapi juga Kampoeng Hafidz Al Quran. Mudah-mudahan Allah ridho,” imbuhnya. (hms/rsy/sit)