Kota Malang
Kabag PISDA Kota Malang Imbau Masyarakat Agar Tidak Panic Buying BBM
Memontum Kota Malang – Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang sempat menimbulkan panic buying di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakat Umum (SPBU) Kota Malang, menuai tanggapan dari Kepala Bagian Perekonomian, Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (Kabag PISDA) Kota Malang, Yayuk Hermiati.
Kabag PISDA, Yayuk, meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak termakan isu mengenai BBM. Karena menurutnya, harga BBM kini masih belum ada perubahan, khususnya pada pertalite dan solar. “Sampai hari ini pertalite dan solar masih belum ada kebijakan perubahan harga. Kami Tim Pengendalian Inflasi Daerah sesuai arahan pak wali juga rutin komunikasi dengan Pertamina untuk pantau kebijakan dan ketersediaan stok,” jelas Yayuk, Jumat (02/09/2022) tadi.
Baca juga :
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
- DPRD Kota Malang Rencanakan Penambahan Anggaran Pemeliharaan Sekolah di Tahun 2025
- Pj Wali Kota Malang Hadiri Pelantikan Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta
Senada dengan itu, Sales Branch Manager Malang Raya PT. Pertamina Patra Niaga, Ahmad Ubaidillah Maksum, menjelaskan bahwa sampai hari ini belum ada kepastian terkait kenaikan harga pertalite dan solar. “Per hari ini yang ada adalah untuk pertamax turbo, dexlite dan dex turun harga. Untuk stok semua produk kami aman dan sangat cukup untuk wilayah Malang,” ucap pria yang akrab disapa Ubaid.
Pihaknya menjelaskan, bahwa Pertamax Turbo per 1 September 2022, mengalami penurunan harga dari Rp 17.900 menjadi Rp 15.900, kemudian Dexlite dari Rp 17.800 menjadi Rp 17.100. Sedangkan, harga Pertamina Dex dari Rp 18.900 menjadi Rp 17.400. Karena penurunan harga tersebut, untuk pembelian Pertalite dan Bio Solar di SPBU juga tetap dilayani.
“Kami harapkan masyarakat tidak panik dan dapat melakukan pembelian sesuai kewajaran,” imbuhnya. (rsy/sit)