Berita Nasional
Aktifkan Sawah Tadah Hujan di Lamongan, Mentan Lakukan Gerakan Pompanisasi
Memontum Lamongan – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman melalui Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, melakukan gerakan pompanisasi di Desa Turi, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Selasa (19/03/2024) tadi. Gerakan dalam rangka menghadapi musim tanam April- September dilakukan, karena dinilai paling efektif untuk pengairan sawah tadah hujan di musim kemarau.
“Pompanisasi ini adalah untuk mengaktifkan sawah-sawah tadah hujan pada masa musim tanam kedua dan ke depan ini April hingga September, yang memaduki musim tanam. Selama ini, tadah hujan di musim tanam dua ini tidak bisa tanam,” kata Dirjen PSP Ali Jamil.
Dirinya menjelaskan, secara nasional program pompanisasi ditargetkan 1 juta hektar lahan tadah hujan. Dengan uraian, 500 hektar di wilayah jawa dan 50 hektar di wilayah luar jawa.
Baca juga:
“Lamongan menjadi luas baku sawah terbesar nomor satu di Jawa Timur, karena lebih dari 95 ribu hektare. Sementara luas baku sawah di Jatim, sekitar 1,21 juta hektar dan ada sekitar 30 ribu tadah hujan di Lamongan. Jadi, 30 ribu hektar tadi mohon diusulkan pompanya dan bisa disebutkan pompanya atau sekalian rumah pompanya, ukurannya dan berapa unit,” tambah Dirjen PSP.
Dukungan penuh itu, pun mendapat respon Bupati Lamongan, Yuhronur Effendi. Dirinya mengapresiasi sekaligus menyambut baik, program pompanisasi yang diharapkan dapat menambah musim tanam masyarakat.
“Dari 95.460 lahan baku ada 30.000 lahan yang tidak bisa ditanam atau tadah hujan, sehingga kita menyambut baik apa yang disampaikan Pak Dirjen, kita akan segera mencari titik-titik itu dan saya yakin akan disambut baik oleh petani 30.000 lahan tadah hujan ini bisa meningkatkan IP-nya (indeks pertanaman) setidaknya menjadi dua,” kata Bupati Yuhronur.
Sebelumnya, Dirjen PSP Kementan Ali Jamil didampingi Bupati Lamongan dan jajaran Forkopimda, juga meninjau secara langsung pompa air di Desa Pringgoboyo Maduran. Pompa tersebut, mampu mengcover 224 hektar lahan di Desa Pringgoboyo dan Desa Turi, menggunakan sistem saluran yang dibuat untuk menaikan air dari sungai Bengawan Solo ke saluran irigasi yang dialirkan ke saluran tersier untuk mengairi lahan pertanian.
Sementara itu, menyambut musim tanam kedua April – September, Kementrian Pertanian memberikan bantuan benih padi inbrida untuk 16 ribu hektar senilai Rp 5,443 miliar. Kemudian, benih jagung hibrida untuk 12 ribu hektar senilai Rp 10,8 miliar, 2 pompa air 8 dim, serta asuransi pertanian senilai Rp 69,24 juta. (kom/son/sit)