Kabupaten Malang

Camat Kepanjen Kena Ledakan Alat Pembasmi Tikus, Pernah Terjadi Tahun 2016

Diterbitkan

-

Camat Kepanjen Kena Ledakan Alat Pembasmi Tikus, Pernah Terjadi Tahun 2016

Memontum Malang — Insiden pengendalian hama tikus menggunakan Tiran berbelerang yang melukai tangan Camat Kepanjen Abai Saleh, sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Alat pembasmi tikus itu juga pernah melukai perangkat desa di wilayah Kepanjen dalam kasus serupa tahun 2016 silam. Sementara itu, Abai Saleh saat ditemui MemoX di Ruang Inap Paviliun Hasanudin Kamar 1, RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (25/1/2018) sore dalam kondisi sehat.

Sembari mengumbar senyum, Abai Saleh menceritakan jika dirinya sempat tidak sadar jika suara ledakan yang menggelegar mirip petasan bersumber dari Tiran yang dipeganya.

“Suara ledakan cukup besar. Saya pikir ada yang main petasan di belakang saya. Ternyata suara ledakan itu dari Tiran yang saya bawa,” ungkap Abai.

Dalam pengendalian hama tikus di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, dirinya sudah membakar 9 buah Tiran. “Yang meledak Tiran ke sepuluh. Pada saat tiran saya masukkan ke lubang tikus, sepertinya tidak ada rongga udara. Sepertinya tertutup tanah atau semacam batu. Begitu tangan saya keluarkan dari lubang, tiranya langsung meledak,” kenang Abai.

Advertisement

Beruntung Abai menjatuhkan badan ke arah depan saat ledakan terjadi. Ia baru sadar ketika melihat mata cincin dijari manisnya, sudah terlepas.

“Begitu suara ledakan, saya lihat cincin saya kok rusak. Lalu saya lihat jari jempol dan telunjuk sudah terkoyak serta melepuh akibat terbakar. Saya pikir itu suara petasan, nggak tahunya tangan saya sendiri yang terbakar,” kata Abai.

Akibat ledakan itu, Abai harus menerima 36 jahitan dibagian jempol, jari telunjuk, kelingking, jari manis dan lengan tangan kanan. Ia harus masuk kamar operasi sejak kemarin sore hingga pagi ini. Atas kejadian itu, Abai menganggapnya musibah. Acara pengendalian hama tikus disebabkan Desa Jenggolo pada saat ini, terancam mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus.

( baca juga : Tiran Peracun Tikus Meletus, Lukai 3 Jari Camat Kepanjen )

Advertisement

“Luas sawah yang terancam gagal panen di Desa Jenggolo sekitar 25 hektar. Mungkin nanti akan dilakukan penanganan serius dari Dinas Pertanian. Karena hama tikus ini cukup meresahkan dan membuat sawah petani rusak. Kasihan petani,” tutur Abai. Ia menambahkan, pasca menjalani operasi dibagian tangan kanan, kemungkinan dalam waktu seminggu dirinya sudah diperbolehkan pulang.

“Kata dokter sih operasinya cukup baik. Insya Allah satu minggu lukanya sembuh,” pungkasnya (Sur/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas