UMM Gandeng Konjen RRT Pamerankan Foto Peradaban Cina

Memontum Kota Malang — Memperingati tahun baru Imlek pada 16 Februari, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (Konjen RRT) di Surabaya untuk menggelar pameran foto peradaban Cina bertajuk “Satu Sabuk Satu Jalan”, di hall lantai dasar Malang Town Square (Matos), Kamis-Minggu (1-4/2/2018).

Kerjasama antara UMM dengan Konjen RRT dan Confucius Institute telah terjalin sejak lama. Selain, pameran foto sejarah peradaban Cina menyuguhkan 100 foto, juga dilengkapi ulasan sejarah singkat tentang Sabuk Ekonomi Jalur Sutra Tiongkok pada abad 21. Pameran ini sebagai salah satu upaya Konjen RRT untuk membuka kembali Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalan Sutra Maritim Abad 21, dalam membangun jaringan interkoneksi ke segala arah, ke berbagai tingkatan, baik Asia, Eropa maupun Afrika, termasuk salah satunya Indonesia.

Tak hanya pameran foto, beberapa bentuk kerjasama UMM dan Confucius Institute tersebut diantaranya penyelenggaraan lomba pengetahuan umum Tiongkok pada 2017, kerjasama dengan 20 perguruan tinggi di Cina, serta intens melakukan pertukaran baik pelajar maupun pengajar. “Bahkan di UMM, ada China Corner sebagai tempat mahasiswa belajar bahasa dan budaya Cina,” tandas Rektor UMM Fauzan.

Sementara itu, Mrs. Liao Guiting, yang akrab disapa Bu Ana dari Confusius Institute Malang menyambut antusias pameran foto ini. “Saya berharap pameran foto ini bisa memberikan kesempatan besar untuk kedua negara bekerjasama,” ujar Ana.

Pameran ini memberikan gambaran lebih jauh sisi lain yang jarang terekspos. Salah satunya diungkapkan Rosana Hermanto Putri, siswi kelas 9 salah satu SMAK terkenal di Kota Malang, memberikan tanggapan tentang pameran foto tersebut. “Ada banyak pengetahuan baru, khususnya tentang Cina melalui foto. Yang kami tahu dari keluarga selama ini seperti terlengkapi melalui foto yang bisa bercerita. Ternyata ada tempat seperti ini di Cina, yang dilengkapi sejarah dan keterangan di tiap foto,” ungkap Rosa, sapaan akrabnya. (rhd/yan)