Mojokerto
Kapolres Mojokerto Hadiri Pencanangan ORI Dalam Rangka KLB Difteri di Pemkab
Memontum Mojokerto— Menyikapi serangan wabah penyakit difteri yang terus meningkat setiap tahun. Bahkan, tahun ini wabah penyakit mematikan tersebut disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Oleh karena itu, imunisasi ulang secara massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) di wilayah yang terdapat kasus difteri perlu dicanangkan, karena penyakit difteri mudah menular.
Penularan bakteri ini bisa melalui percikan ludah saat bersin, batuk bahkan bisa juga saat berkomunikasi dua arah dengan penderita. Penyakit ini pun bisa berakibat fatal sampai pada kematian.
Mengingat pentingnya acara, Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata S.Sos, S.I.K, MH menyisihkan waktu untuk hadir pada sosialisasi Pencanangan ORI dalam rangka KLB Difteri di Kabupaten Mojokerto Tahun 2018, dengan mengambil tema, Cegah Difteri Dengan Imunisasi, di Pendopo Graha Maja Tama Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/2/2018)
Sosialisasi yang dicanangkan Bupati Mojokerto ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Mojokerto dengan narasumber Prof. DR. dr. Ismoedijanto, SpAK (spesialis anak di RSUD Dr.Soetomo Surabaya).
Dalam paparannya, Prof Ismoe menerangkan bahwa, gejala difteri ini tidak hanya menyerang usia anak-anak, bahkan juga menyerang usia dewasa. Menurut penelitian, sebanyak 375 kasus difteri terjadi di Jawa Timur. “Di Mojokerto terdapat 14 suspect gejala difteri dengan 2 orang diantaranya positif terinfeksi difteri,” ungkap Ismoe.
Pelaksanaan ORI secara serentak di Kabupaten Mojokerto dimulai tanggal 12 Februari 2018 di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). “Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto memfokuskan pelaksanaannya di sekolah-sekolah,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Dr. Didik Qhusnul Yaqin S.Sos M.Si.
Pada kesempatan yg sama AKBP Leo berharap agar permasalahan ini dapat segera di tangani dan dicari solusi terbaik. “Saya sangat berharap kejadian luar biasa difteri ini bisa segera di atasi, dan perlu adanya kepedulian semua pihak untuk ikut serta dalam pencegahan difteri dengan melaksanakan vaksin imunitas ulang secara massal,” tutur Leo singkat. (@r/yan)