Jember
Beras Rastra Berkutu dan Membubuk, Warga dan Kades Wonorejo Kembalikan ke Bulog
Memontum Jember—-Beras bantuan pemerintah bernama Rastra dikembalikan oleh pihak kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong Jember, Rabu (28/3/2018) pagi. Beras Bansos gratis tersebut dinilai kurang bagus kualitasnya dan juga berkutu. Selain itu anehnya beras per saknya kurang dari 10 Kg dan juga bercampur tepung katul. Ketika diambil dan ditaruh di tangan, bubuk tersebut melekat.
Kurang lebih 550 sak beras yang diterima desa Wonorejo dan distribusikan ke 6 dusun, terpaksa dikembalikan ke Bulog yang menyalurkan baksos rastra gratis tersebut. Dari informasi salah satu Pegawai Satuan Kerja (Satker) Bulog Divre XI Jember bernama Sarno, beras tersebut dari gudang Yosorati.
“Beras rastra ini disuport dari gudang Bulog Yosorati dan saya tidak tahu jika kualitas beras kurang bagus. Jika memang hendak dikembalikan saya siap koordinasi dengan kepala gudang,” ucapnya.
Pihak masyarakat penerima Baksos rastra bernama Ririn (48) warga Dusun Sidoreno, Desa Wonorejo mengeluhkan. ”Beras gratis ini tidak bagus Mas. Banyak kutu, ini jika dimasak pasti kurang enak dan ketika di cuci bisa dipastikan beras banyak yang mengambang dan itu beras kopong namanya.”
Hal keluh kesah senada juga disampaikan oleh warga lain yaitu Erni (40). Dirinya juga tidak mau jika keadaan beras seperti itu. Dirinya lebih baik mengembalikan beras gratis baksos tersebut.
Pihak Kepala Desa Wonorejo Arik Wahyudi SE mengatakan, ”Memang benar beras tidak layak dan berkutu. Saya sendiri minta untuk dikembalikan dan minta ganti yang kualitasnya lebih baik. Karena ini dimakan manusia bukan hewan. Selain itu juga kita temukan ada beberapa kejanggalan di timbangan ketika beberapa kita timbang. Ukurannya itu tidak sampai 10 kg per sak. Tapi 9,7 kg, susut 3 ons dan hal itu membuat saya bertanya-tanya kok seperti ini? Ada apa?.”
”Beras baksos gratis ini memang sudah 2 kali kita terima. Pertama kali kualitas bagus dan pagi ini sangat kurang bagus,” ucap kepala desa. (Lum/nay)