Kota Malang
Empat Santriwati Tazkia IIBS Malang Menembus Dunia
Siapkan Tema 2 Minggu, Sabet 5 Gelar Juara Lomba Debat Internasional di Qatar
Memontum Kota Malang — Siapa sangka dengan persiapan tema dalam waktu 2 minggu, ternyata mampu membawa 4 santriwati Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang meraih 5 gelar juara dalam lomba Debat Bahasa Arab Internasional bertajuk 4th International School Arabic Debating Championship di Doha-Qatar, 7-11 April 2018.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Qatar Debate Member of Qatar Foundation setiap 2 tahun sekali untuk tingkat SMA dan Universitas secara bergantian ini, tim Tazkia IIBS baru pertama kalinya sekaligus sebagai perwakilan Indonesia satu-satunya. Tak ayal raihan, 4 raihan gelar juara 1, 2 dan 3 dalam kategori pembicara terbaik, serta tim juara 1 lomba debat bagi penutur asing, menjadi capaian luar biasa. Atas raihan tersebut, tim Tazkia IIBS Malang juga mendapatkan uang pembinaan Rp 30 juta dari Menpora Imam Nahrowi, setibanya di tanah air.
Tim Tazkia IIBS Malang merupakan santriwati angkatan pertama sejak 2014 yang duduk dibangku kelas 10. Dipunggawai Aqidatul Izzah Rahayu (16) yang meraih best speakers 1 di final, disusul Shofiah Ahmad Dzaky (15) meraih best speakers 1 di putaran ketiga, Nuriya Lailatus Sakinah (16) meraih best speakers 3 di final, dan Aftina Zakiya Wafda (16) meraih best speakers 2 di final. Sehingga praktis raihan best speakers 1, 2, dan 3 di final mengukuhkan mereka sebagai tim juara 1 bagi penutur asing.
“Tahun ini untuk jenjang SMA atau sederajat. Tahun depan untuk kalangan mahasiswa. Dalam 6 sesi putaran, tim Tazkia IIBS Malang sempat kalah 2 kali, namun menang 4 kali. Otomatis langsung masuk final, karena minimal harus 3 kali menang. Tim Tazkia IIBS Malang belum berhasil melawan Thailand dan Pakistan. Namun berhasil melawan Ceko, Brazil, Kolombia, dan Polandia. Di final, tim Tazkia IIBS Malang berhasil bersaing melawan Pakistan memperebutkan juara I,” terang Agung Muttaqien, S.Pd, guru pembimbing sekaligus ketua rombongan.