Jember
Warga Soal Jembatan, Kades Bertindak, Pelaksana Tak Bisa Tunjukan Surat Ijin
Memontum Jember—-Pembangunan jembatan di jalan RA Kartini, Dusun Krajan A, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong Jember lebih tepatnya di Depan rumah makan cepat Saji bernama Chebest ahirnya terpaksa di hentikan oleh kepala Desa Wonorejo.
Permasalahan timbul dan hingga terjadi penyoalan oleh beberapa warga dan pihak sekolah dikarenakan kawasan tersebut lokasi genangan air ketika hujan tiba dan itu bisa di pastikan. Dan saat melihat pembangunan jembatan panjang kurang lebih 20 meter tersebut salah seorang kepala sekolah SMP Diponegoro, Wonorejo bernama Sutarmo menyoal.
Dirinya ketika di konfirmasi via phone Selasa, (24/4/2018) pagi dirinya menuturkan saya sudah melayangkan surat keberatan atas pembangunan tersebut kepada pihak desa. Saya pribadi menilai pembangunan drainase yang tidak jelas ukuranya bisa tambah menimbulkan genangan air karena drainase pembangunan ukuran lubang di nilai lebar tidak memenuhi standart semula dan cenderung di kecilkan oleh pihak pelaksana pembangunan jembatan tersebut.
Hal senada juga di sampaikan kepala desa Wonorejo Arik Wahyudi saat meninjau lokasi pembangunan jembatan tersebut
“saya melihat sendiri bersama pihak Mapolsek Kencong lokasi pembangunan itu memang cenderung di kecilkan ukuranya yang seharusnya 3 meter dibangun dimajukan menjadi kurang lebih 2 meteran. Pada waktu kita tinjau pelaksana sudah menata batu tinggal kasih semen. Kita hentikan dan kita tanya sama pihak pelaksana orang kencong Ber Inisial S-K-R.
Pelaksana sendiri saat kita tanya mengatakan kalau sudah ijin pihak terkait yaitu pengairan wilayah namun saat suruh menunjukkan hal tersebut tidak bisa. Lantas untuk memastikan hal tersebut saya pribadi telfon sama pihak pemangku kebijakan yaitu pengairan wilayah gumukmas jika pembangunan itu belum ada tembusan ijin sama sekali.
Saya bertindak berdasarkan keluh kesah warga. Karena kawasan tersebut sering terjadi genangan. Selain di soal pihak beberapa sekolah di kawasan barat pembangunan jembatan tersebut. Warga sekitar juga khawatir jika masalah ini tidak lekas saya tindak lanjuti bisa menjadi permasalahan yang besar. Dikarenakan kawasan tersebut selain genangan air sering terjadi juga dampak dari pembangunan yang tidak sesuai akibat genangan bisa merusak jalan raya kawasan tersebut. Dan saya berharap pihak dinas terkait untuk lekas tanggap masalah ini dan untuk sungai kawasan tersebut mudah mudahan lekas dapat program normalisasi, pungkas kepala desa. (Lum/yan)