Kota Malang

ITN Raih Juara 3 dan Best University LKTB

Diterbitkan

-

Bagus Dwi Bowo, Jandsem Madi, dan Reynhard Dumu, menunjukkan kedua trophy LKTB. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Meski sempat pesimis, mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akhirnya berhasil meraih juara 3 Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) tingkat nasional. Tak hanya itu, tim yang mengatasnamakan The Engineers ITN ini, terdiri dari Jandsem Madi (mahasiswa semester 10 asal NTT), Reynhard Dumu (mahasiswa semester 6 asal NTT), dan Bagus Dwi Bowo (mahasiswa semester 6 asal Malang), juga menyabet trophy penghargaan The Best University kategori LKTB.

Dalam perlombaan yang mengusung tema “Smarter, Greener, Optimize your Green Concrete” ini, mengkompetisikan 3 kategori perlombaan, yaitu konstruksi jembatan, gedung tahan gempa, dan kekuatan beton, di Universitas Kristen Petra Surabaya, mulai Jum’at-Minggu (4-6/5/2018), dan mereka lolos final Senin (7/5/2018).

“Sebenarnya ada 6 tim dari ITN yang ikut serta dalam 2 kategori lomba, yaitu gedung tahan gempa dan kuat beton. Namun hanya 2 tim yang lolos masuk final. Dan hanya 1 tim yang meraih 3 besar. Karena itu, kami mendapatkan trophy penghargaan The Best University kategori LKTB,” jelas Jandsem, Ketua Tim The Engineers.

Jandsem menjelaskan, proses pembuatan beton yang dilombakan merupakan ajang mewujudkan beton ramah lingkungan. “Kami menggunakan bahan fly ash (abu terbang) atau limbah batu bara sebagai pengganti semen. Meski menggunakan bahan alternatif, harus memiliki kekuatan sebanding atau lebih kuat dari semen. Dalam lomba ini, kami memakai sampai 43 persen fly ash dengan komposisi semennya lebih kecil,” terang Jandsem.

Advertisement

Saat presentasi sempat pesimis, namun saat praktek mereka optimis hingga formula temuannya berhasil, berbekal pengalaman tahun sebelumnya. “Saya ikut kali ketiga. Bagus dua kali, dan Reynhard sekali. Berkat pengalaman sebelumnya, akhirnya kami optimis dan tak menyangka dapat juara 3. Sistem penilaiannya hampir sama, yaitu bagaimana kuat tekanannya, pengujian slam, biaya pembuatan, komposisi materi yang digunakan, dan semen yang digunakan,” urai Jandsem.

Menurut Jandsem, mereka menang dalam sisi penilaian perencanaan dan presentasi. Alasan ITN masuk juara 3, karena kalah dalam sisi penilaian kekuatan tekanan, dan komposisi materi yang digunakan. “Campuran maksimal harus berbobot 200 kilogram. Kekuatan tekanan beton kami yaitu 740 dan 720 Newton atau sekitar 40 mpa. Dengan hasil ini, ke depannya kami ingin lebih mengoptimalkan lagi material pemakaian limbah, sebagai bahan ramah lingkungan yang mampu menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan di dunia,” pungkasnya. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas