Surabaya
Rumah Sakit Unair Gandeng Kementrian Kesehatan Belanda
Memontum Surabaya—Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya dikunjungi jajaran Kementrian Kesehatan Belanda Healt delegation of the Netgerlands, Rabu (7/11/2018). Kedatangan delegasi Negeri Kincir Angin itu bertujuan untuk diskusi. Pada kesempatan itu, RS UNAIR menawarkan kerjasama pada 21 orang perwakilan tersebut.
Prof. Nasronudin selaku Direktur RSUA menyatakan, jika dari 21 orang Belanda tersebut menaruh perhatian besar. Sebab, Kementerian Kesehatan Belanda ingin bekerjasama antarpemerintah, juga tertarik akan sosok direktur.
“Tertarik karena posisi saya sebagai direktur, juga saya sebagai ketua Asosiasi Rumah Sakit (Indonesian State University Hospital Association) seperti ini di seluruh Indonesia. Jadi mereka lebih tertarik di situ, karena kerjasama melalui asosiasi lebih bagus untuk menggalang pendanaan,dari pada hanya Rumah Sakit satu persatu,” jelasnya, Rabu (7/11/2018).
Terdapat beberapa program yang ingin dijalin dalam kerjasamanya dengan Kementerian Kesehatan Belanda. Di antaranya untuk penyakit ringan, dalam, hingga program untuk wanita.
“Berapa kerjasama dengan Kementerian Belanda yang diajukan adalah mengenai tuberkulosis, HIV, jantung, kanker, dan mengenai kecantikan. Juga dalam bidang IT juga kita kembangkan,” ujarnya.
Kegiatan diskusi dan kerjasama yang diikuti oleh Wakil Kementerian Kesehatan Belanda, CEO IDBH Senso, Perguruan Tinggi, bahkan dari beberapa oengusaha yang ada di negara kincir angin.
Direktur RSUA Surabaya itu juga mengaharapkan akan adanya kerjasama yang dijalin, dapat saling bertukar inovasi, pengetahuan bahkan dapat berkolaborasi. “Diharapkan betul-betul ada realisasi kolaborasi antar Kementerian Belanda dengan rumah sakit Universitas Airlangga,” harap Nasronudin.
Dalam diskusi tersebut, Brihastami Sawirti yang sebagai moderator menjelaskan jika terdapat dua materi yang disampaikan. Yakni berfokus pada penyakit tuberkolosis, dan mengenai RSUA Surabaya sendiri.
“Untuk kedepannya mungkin juga peluang-peluang kerja sama antara Rumah Sakit kita (RSUA) sama pihak Belanda nya sendiri,” tutupnya. (est/ano/yan)