Kota Malang

Festival Malang SAE Jalan Menuju Kota Malang Bermartabat

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang——Kepedulian komunitas Malang SAE, untuk ikut mengurai persoalan sosial ditengah masyarakat patut diacungi jempol. Mereka ingin mencurahkan jiwa harta ikut mangatasi persoalan yang terjadi ditengah warga Kota Malang. Ketua pelaksana Festival Malang SAE, Muhammad Nur Wahyudi menjelaskan, dulu pada era tahun 1970-1980an, Kota Malang dikenal sebagai kandangnya /”Kampungnya” Bal-balan, balapan dan band-band nan.

Tapi sekarang slogan 3B yang disandang Kota Malang sejak puluhan tahun silam ditambah satu B lagi. Yakni sebagai kota menjadi langganan Banjir. Persoalan Banjir ini sangat menganggu psikologi masyarakat.

Empat penari sebagai pembuka Launching Festival Malang SAE di hotel Savana, Kota Malang (memontum/man)

“Soal Bal Balan, kita ingin menghidupkan lagi kompetisi paling bawah tingkat kelurahan sampai tingkat kota. Kita akan mengundang insan bola di Kota Malang untuk bicara soal sepak bola di Kota Malang. Biar sepak bola di Kota Malang kembali menjadi kiblat sepak bola nasional,” urai Nurwahyudi.

Lantas soal kegiatan Band-band nan, panitia akan mengundang band legendaris dari Jakarta yang pernah menggelar konser di Kota Malang. Berikutnya soal balapan. Dulu kata pria yang akrab disapa Jel ini, di Kota Malang sering digelar balapan motor dan melahirkan pembalap nasional. “Insya Allah Super Moto Champhionship akan digelar di depan Balai Kota Malang akhir Maret tahun 2019,” tambah dia.

Advertisement

Tapi paling penting kata Jel, warga Kota Malang menghadapi tantangan banjir. Maka solusi yang akan dikerjakan komunitas Malang SAE adalah membuat sumur resapan dan membersihkan sungai dari sampah supaya tidak menimbulkan banjir.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bergotong royong membersihkan lingkungannya supaya tidak banjir. Paling dekat kita ingin menggelar Kongres Banjir. Tujuannya untuk mengatasi masalah banjir di Kota Malang,” ucapnya.

Kata Jel, Festival Malang SAE 2019, merupakan jalan menuju Kota Malang bermartabat. “Kita tidak menggunakan anggaran negara untuk menggelar festival ini. Kami ingin mengabdikan diri untuk kota kami,” tambah dia. Launching Festival Malang SAE dihadiri Walikota Malang, Sutiaji dan wakilnya Sofyan Edi Jarwoko, mantan Sekda Kota Malang Bambang DH, Ketua KONI Kota Malang, termasuk kalangan pengusaha di Kota Malang.

Walikota Malang, Sutiaji menyatakan, butuh kerjasama dari semua elemen masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di Kota Malang. Mulai masalah banjir, kemacetan lalu lintas. Masalah sampah dan persoalan sosial lainnya. “Malam ini kita kumpul bersama untuk mencari solusi bersama. Misalkan mengatasi masalah kemacetan lalu lintas. Harus diselesaikan tiga daerah. Tidak mungkin masalah kemacetan ini diatasi Kota Malang sendiri,” tandasnya.

Advertisement

Menurut Sutiaji, semua program pembangunan ditongkat organisasi perangkat daerah (OPD) harus berbasis kemasyarakatan. “Kami butuh waktu untuk menata Kota Malang. Dukungan dari semua elemen masyarakat sangat kami butuhkan. Demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (man/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas