Sidoarjo
Kades Kecewa, Sebut Proposal Lebih Sakti dari Musrenbang Wonoayu
Memontum Sidoarjo – Musrenbang Kecanatan Wonoayu tahun 2019 untuk menyusun RKPD Kabupaten Sidoarjo th. 2020 banyak diwarnai ungkapan kekecewaan para Kepala Desa. Mereka kecewa lantaran banyak usulan yang disampaikan tanpa ada realisasi.
Banyaknya usulan yang tak terealisasi dan sebaliknya beberapa desa yang tidak mengusulkan kegiatan malah ada kegiatan pembangunan . Hal ini membuat kecewa banyak Pemdes. Kekecewaan itu dilontarkan oleh Kepala Desa Sawocangkring, Sugito.
Menurutnya, usulan di Musrenbang sedapat mungkin direalisasikan, karena usulan itu merupakan kegiatan yang tidak tercaver di APBDES. Disinilah peran Pemda yang harus merealisasikan usulan Musrenbang yang disampaikan Kades.
Tak faktanya terbailik, justri desa yang tidak mengusulkan apapun malah mendapat kegiatan pembangunan. “ A da apa sebenarnya ? . Sepertinya proposal lebih sakti dari Musrenbang ? Saya tidak pernah memakai proposal, dan tetap menjunjung tinggi arwah Musrenbang,” katanya.
Sementara ada usulan yang realisasinya tidak sesuai. Sperti usulan normalisasi anak Afvor. Kumambang, yang turun malah plensengan.” Ini kan tidak sesuai dengan kebutuhan, dimana padi terendam air saat hujan karena Afvur dangkal, ” ungkapnya kecewa.
Sementara perwakilan Pemda Sidoarjo, Dwi Eko yang hadir saat itu menyampaikan bahwa realisasi pembangunan melalui beberapa pendekatan yang diantaranya kajian dari atas ke bawah dan atas usulan dari bawah ke atas .
” Dari ungkapan kekecewaan itu dapat diterima dan tetap akan ditindak lanjuti, namun dalam melaksanakan pembangunan, Pemda merujuk pada beberapa pendekatan diantaranya atas usulan dari masyarakat ke atas dan dasar kajian Pemda untuk dilaksanakan secara prioritas . Juga ketersediaan anggaran sangat menentukan. ” paparnya.
Hal itu ditegaskan Camat Wonoayu, Abdul Kifli. Dalam Musrenbang itu dia menorong Kades untuk menyampaikan usulan. ” Kalau selama ini banyak usulan yang tak terealisasi, silahkan sekarang menyampaikan sepuasnya tanpa beban, agar wilayah Wonoayu terwujud sesuai dengan namanya Wono. artinya hutan , dan ayu adalah cantik, “dorongnya. (par/yan)