Kota Malang

Ajak Lansia Tanam Pohon Obat

Diterbitkan

-

PKKM Cemorokandang saat membagikan santunan kepada para Lansia. (gie)

Memontum Kota Malang—-Demi meningkatkan kesejahteraan para Lansia di kawasan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, PKKM (Pendamping Kemandirian Kesehatan Masyarakat) Cemorokandang selalu aktif berkunjung ke rumah warga binaanya. Tentunya sebisa mungkin mereka membuat para lansia tidak merasa bosan dalam menjalani masa tuanya.

Bahkan mereka selalu aktif dalam home visit sebulan sekali dan pemeriksaan kesehatan setiap 2 bulan sekali. Tentunya hal itu adalah bentuk kepedulian kepada para Lansia. Tak hanyanitu mereka juga menganjurkan dan mengajari supaya para Lansi mau menanam tanaman yang bermanfaat. Seperti tanaman untuk obat-obatan, kunir.jahe dan tanaman lainnya. Dengan aktifitas-aktifitas ini diharapkan juga untuk.mengurangi kejenuhan.


Keakraban para Lansia dengan PKKM Cemorokandang terlihat saat acara.pemberian santunan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Malang di Masjid Jami” Buring pada Minggu (3/6/2018) sore. Para Lansia tersebut cukup akrab dengan anggota PKKM. Dalam.kesempatan ini Baznas memberikan santunan kepada 108 Lansia dan 79 anak yatim, piatu, yatim piatu dan anak kurang mampu.

Menurut keterangan Mira Ayu Pramesti (36), ketua PKKM Cemorokandang, menyebutkan bahwa pihaknya selalu berhubungan baik dengan para Lansia. ” Mulai home visit, pemberian santunan juga pemeriksaan kesehatan yang secara rutin dilakukan. Kami juga mengarahkan suoaya para Lansia ini menanam tanaman yang bermfaat untuk obat-obatan. Saat sedang butuh seperti jahe, mereka tidak usah beli cukup memanfaatkan hasil kebun sendiri di rumah. Mereka senang karena kami memang peduli,” ujar Mira.

Selain itu Baznas Kota Malang juga membantu masyarakat supaya tidak terjerat rentenir. Sebab sebelumnya banyak masyarakat yang meminjam uang kepada rentenir dan hidupnya malah semakin susahnkarena bunga yang cukup tinggi. Melihat permasalahan itu, Baznas terjun ke maayarakat Cemorokandang untuk menangkal rentenir. Beberapa warga berangaur-angsur meninggalkan rentenir. Dalam proses peminjaman selama 1 tahun, masyarakat bisa mandiri membuka usaha dan terlepas dari jerat rentenir.

Advertisement

Seperti yang dilakukan oleh Rahmat alias Bagong (41) warga Jl Sampurno, Kelurahan Cemorokandang. Sebelumnya dia sempat terjerat karena meminjam uang di rentenir. Namun setelah mendapat bantuan dari Baznas, Bagong sudah tidak lagi meminjam di rentenir. Dengan bantuan Baznas, Bagong bisa.membuatbusaha gorengan. Bahkan dalam satu tahun ini, dia sudah bisa mandiri.

” Teman-teman saya ada 13 orang yang dulu sempat pinjam ke rentenir. Namun keuangan kami semakin berat. Saya kemudian gabung ke Baznas dan mendapat punjaman. Teman-teman, saya ajak semua gabung di Baznas,” ujar Bagong.

Dengan bantuan pinjaman dari Baznas yang hanya bermodalkan kejujuran dan kepercayaan, Bagong dan teman-temannya dapat membuja usaha dengan tenang. Namun dari 13 orang tersebut ada 2 orang tidak sukses karena tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.

Kepala Baznas Kota Malang Dr HM Fauzan Zenrif M Ag, mengatakan bahwa pihaknya sudah menangania permasalahan rentenir sejak Tahun 2014. Hal itu tentunya untuk menangkal rentenir dan masyarakat bisa memulai usahanya dengan tenang. ” Disini menjadi percontohan untuk menangkal rentenir supaya tidak berkembang di masyarakat,” ujar Fauzan. (gie/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas