SEKITAR KITA
Antisipasi Banjir di Musim Penghujan, Wawali Malang Ajak Masyarakat Kuatkan Kerja Bakti
Memontum Kota Malang – Memasuki bulan November ini, hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi kerap kali mengguyur Kota Malang. Bayang-bayang terjadi banjir di beberapa titik, pun kembali mengikuti. Mengantisipasi hal itu, Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengajak masyarakat untuk giat melakukan kerja bakti di lingkungan sekitar.
“Kegiatan kerja bakti yang diinisiasi antara masyarakat dan pemerintah patut digencarkan kembali saat ini. Mengingat, sekarang sudah memasuki musim hujan. Masyarakat bisa bersama-sama membersihkan sedimen endapan sungai dan sampah,” ujar Wawali, Selasa (02/11/2021).
Baca juga:
- Pemkab dan Bea Cukai Malang Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Via Kesenian Bantengan
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
Dirinya mencontohkan, seperti kegiatan kerja bakti Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) di Sungai Makam Klaseman, beberapa waktu lalu. Dimana kegiatan tersebut merupakan inisiasi antar masyarakat dengan pemerintah yang mengajak semua warga, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat untuk terlibat kerja bakti.
“Beberapa tokoh di sana menyampaikan bahwa punya rencana kerja bakti mengangkat sedimen. Akhirnya saya arahkan untuk lapor ke pak Camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP). Sehingga direspon dengan dibantu ekskavator dari DPUPRPKP,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Bung Edi itu berharap, jika GASS di tengah-tengah masyarakat sudah mulai dijalankan, harus ada keberlanjutan. “Kalau bisa setiap minggu kita bersama-sama dengan warga mengadakan kerja bakti. Coba kita konsentrasikan menyelesaikan banjir ini betul-betul satu jaringan irigasi itu utuh. Kuncinya hanya satu, endapannya diangkat sehingga volume air semakin banyak dan alirannya lancar,” katanya.
Angkat sedimen merupakan pemeliharaan dan perawatan yang harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus. Sehingga ketika sedimen sudah terangkat, Bung Edi meyakini, saluran air akan lancar. “Oleh karena itu saya imbau kepada seluruh masyarakat yang ada di daerah saluran irigasi, aliran sungai, dan sekitarnya, jangan membuang sampah di jaringan irigasi dan di sungai. Jangan membuang tanah bongkaran di saluran irigasi,” tegasnya.
Bagi orang nomor dua di Pemerintah Kota Malang itu, mumpung hujan belum betul-betul deras, masih ada kesempatan untuk memperkuat kegiatan GASS. Sehingga, kerjasama dan kedisiplinan semua pihak menjadi penting.
“Kita masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan merawat saluran air kita. Jadi kegiatan kerja bakti GASS saya kira bagus dan insya Allah akan bergerak ke tempat-tempat titik banjir lain kalau ini sudah bisa ditangani. Kita tadi sudah bersepakat, coba wilayah yang langganan diselesaikan secara berkelanjutan, dengan kerja bakti,” terang Bung Edi. (mus/sit)