Probolinggo
Bocah 7 Tahun Meninggal Karena Difteri
Memontum Probolinggo — Mulai merebak kasus difteri di wilayah Kabupaten Probolinggo bahkan merenggut korban jiwa. Bocah suspect difteri berinisial MF (7) asal Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, meninggal dunia. Korban meninggal pasca dua hari menjalani perawatan medis di RSUD Waluyojati Kraksaan.
Bocah yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (24/12/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. MF masuk ke rumah sakit pada 22 Desember sekitar pukul 17.00 wib dengan diagnosa suspect difteri. Sebelumnya, korban dirawat di Puskesmas Ranu Gedang, Kecamatan Tiris.“
Betul ada pasien anak yang meninggal dunia karena didiagnosa suspect difteri. Tim medis rumah sakit sudah berusaha maksimal untuk menyelamatkan nyawa pasien, namun Tuhan berkehendak lain,” terang humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sugianto, Senin (25/12/2017).
Selama di rawat di RSUD Waluyo Jati, Sugianto, mengatakan bahwa MF ditempatkan di ruang perawatan Dahlia, yang merupakan ruang khusus bagi pasien suspect difteri.
“Minggu pagi kondisinya memburuk, lalu beberapa jam setelahya pasien meninggal dunia,”terangnya.
Sementara Mardjono, ayah MF mengatakan bahwa putranya yang lahir pada 18 Oktober 2011 itu, awal mulanya mengalami demam selama 5 hari. Demam belum sembuh, MF justru mengeluh nyeri pada bagian tenggorokannya.
“Anak saya itu demam, kemudian mengeluh nyeri saat menelan makanan. Selain itu, lehernya terlihat membengkak. Saya putuskan membawa ke Puskesmas lalu ke rumah sakit, tapi akhirnya tak tertolong,” tutur Mardjono dengan nada lemas kepada memontum.com. (pix/yan)