BP2D Kota Malang Sukses Terapkan 44 Inovasi Pajak Daerah

Pembentukan tim untuk penanganan mafia pajak. Luncurkan sistem informasi aplikasj mobile pajak daerah (Simpeda) serta inovasi-inovasi lainnya.

Walikota Malang Drs H Sutiaji mengatakan bahwa inovasi harus ada pembaharuan yang signifikan. Seperti halnya yang dilakukan BP2D, dengan inovasi-inovasi yang dilakukan mampu memaksimalkan pajak sehingga menjadi pendapatan daerah.

” Pajak dari masyarakat untuk masyarakat. Apa yang sudah dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat. Menjadikan Kota Malang benar-benar bermartabat. Dengan adanya inovasi-inovasi ini pendapatan daerah dari sektormpajak terus meningkat. Insya Allah, tahun 2023 sektor pajak Rp 1,2 triliun,” ujar Sutiaji.
Pihaknya mengatakan bahwa inovasi-inovasi ini tidak akan berhenti.

” Inovasi ke arah pembaruan untuk meningkatkan pendapatan. Inovasi tidak akan berhenti. Potensi akan kita gali terus sebab tantangan kita kedepan jauh lebih besar. Kami juga akan meminta OPD-OPD lainnya untuk berinovasi. One OPD, One Inovasion,” ujar Sutiaji.

Dia juga menjelaskan kalau Kota Malang menjadi satu-satunya daerah yang melakukan kolaborasi dengan dirjen pajak.

” Kota Malang menjadi satu-satunya daerah yangbsudah kolabirasi dengan dirjen pajak. Karena yang dilihat KPK bahwa korupsi bukan hanya dari sektor pembelanjaan saja melainkan juga dari sektor pendapatan,” ujar Sutiaji.

Kepala BP2D Kota Malang Ir H Ade Herawanto MT mengatajan ahwa pihaknya akan terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak.

” Inovasi-Inovasi ini akan terus ditingkatkan. Karena kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang optomal akan terus berkembang. Terimakasih atas dukungan inovasi-inovasi kami selama ini. Kami akan terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik,” ujar Sam Ade. (gie/yan)

Laman: 1 2