Jember

Bukber Tokoh Jember, Tolak People Power

Diterbitkan

-

Wabup Jember Kiai Muqit ( baju taqwa warna biru) bersama Kapolres Jember. (gik)

Jember, memontum – Wakil Bupati Jember Drs KH A Muqit Arief menghadiri buka bersama yang diselenggarakan keluarga besar Polres Jember dan Bhayangkari, tokoh agama dan tokoh masyarakat di halaman Mapolres Jember, Rabu (15/5/2019) sore.

Wakil Bupati (Wabub) yang kerap disapa Kiai Muqit mengatakan, buka puasa bersama yang digagas Polres Jember dan Bhayangkari merupakan kegiatan yang bagus untuk menyatukan masyarakat, karena sebelum bulan Ramadan, semua telah melalui bulan politik.

“Dengan adanya buka bersama ini diharapkan akan tercipta persaudaraan semua komponen dan semua elemen masyarakat, ” terangnya usai acara.

Kita sering mengatakan cinta NKRI,maka kecintaan itu hendaknya dapat diwujudkan, siapapun atau kelompok manapun yang akan mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu yang mendistorsi bangsa dan negara, masyarakat jangan mau mengikuti.

Advertisement

“Sangat arif apabila kita semua mempertemukan persamaan-persamaan, saling membantu, mengingatkan. Dan, jangan sekali-kali saling membantu hal hal yang akan merusak tatanan kehidupan berbangsa,” tuturnya.

Mengenai pernyataan Kapolres tentang people power, Wabup mengingatkan negara ini adalah negara hukum, oleh karena itu sesuatu yang terjadi ini kembalikan kepada kepada hukum, semua sudah ada aturannya,semua ada yang mengatasi apabila terjadi persoalan.

“Apabila sudah terjadi people power itu berarti sudah melanggar hukum,” tegas Wabup yang Juga Pengasuh Pondok Pesantren di Kecamatan Silo ini.

Kepala Kepolisian Resort Jember AKBP Kusworo Wibowo, SH, SIK. menyampaikan buka puasa bersama merupakan wadah untuk melepas rindu dan memperkuat tali silaturahmi, karena di bulan Ramadhan ini semua berupaya untuk menjaga kehidmatan masyarakat dalam beribadah.

Advertisement

“Karena di tahun ini, bulan Ramadhan bersinggungan (bertepatan) dengan agenda politik yakni pemilu 2019. Karena itu, semua harus saling menjaga, utamanya menjaga masjid agar terhindar dari agenda politik, masjid disterilkan, dijauhkan dan dihindarkan dari ajakan people power,” ungkapnya.

Kata Kusworo, seandainya ada kecurangan-kecurangan dalam pemilu 2019, lanjutnya, gunakan mekanisme yang ada, Bawaslu siap untuk menerima laporan kecurangan yang ada dan akan ditindaklanjut. (gik/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas