Pemerintahan
Bupati Trenggalek Tawarkan Skema Bisnis Investasi Porang
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, berikan tawaran menarik untuk skema bisnis bagi investor yang mau masuk ke Trenggalek. Mau tau skemanya seperti apa?
Bisnis Porang tidak mungkin hanya berkutat pada jual beli bibit, perlu ada inovasi menarik untuk pertahankan komoditas ini.
Baca Juga:
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- PDI-Perjuangan Trenggalek Rakercabsus Solidkan Pemenangan Gubernur Risma-Gus Han dan Bupati Ipin-Syah
Dikatakan menarik, karena menurut Bupati Trenggalek karena usaha turunan dari komoditas Porang cukup banyak. Jadi masih banyak peluang yang bisa dikembangkan.
“Komitmen pemerintah yaitu mempersiapkan lahan bagi siapapun yang akan investasi di sini. Jadi investor tidak perlu lagi pusing memikirkan beli lahan. Artinya datang ke sini tinggal setup pabriknya, dan itu sudah bisa jalan,” ungkap Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (25/08).
Dengan begitu, investor tidak perlu lagi mencari lahan. Karena pemerintah memiliki lahan yang clear untuk usaha tersebut.
“Selain itu proporsi prosentase yang pas dinilai bisa saling menguntungkan serta menumbuhkan rasa saling memiliki mulai dari petani hingga industrinya. Mungkin nanti mekanismenya bisa 50:30:20. Artinya investor 50 %, kita yang 30% karena yang punya lahan dan 20% kita kembalikan ke kelompok. Sehingga bila ada added value atau hasil yang bisa dijejaringkan ke petani,” lanjut Bupati.
Melalui skema ini, para petani juga akan loyal kepada perusahaan dan tidak mencari ke pabrik-pabrik yang lain.
“Tentunya karena ada rasa memiliki. Coba kita konsepkan sehingga sosialisme, shuttle ekonomi pancasilanya itu benar benar ada,” tegasnya.
Dengan demikian, tidak serta merta tawar-menawar harga. Lalu kedepannya, kerjasamanya terputus dan pabriknya kemudian bangkrut.
“Terus ada yang diinjak dari sisi harga, kita tidak inginkan itu. Ini tadi yang saya obrolkan dengan pak Wamen dan akan kita tindak lanjuti. Di Jakarta kita akan ngobrol-ngobrol mengenai bagaimana mekanisme yang sesuai dan cocok untuk Trenggalek,” jelas Mas Ipin sapaan akrabnya.
Masih terang Suami Novita Hardiny ini, untuk hilirisasi yang belum ada di daerah lain, pihaknya ingin spesifikasi pruduk turunan Porang jenis apa.
Sehingga nanti ada diferensiasi dari tempat-tempat lain. Sehingga semua usaha Porang di Indonesia nanti jalan, tidak cuma di Trenggalek saja yang bisa jalan.
“Tidak ada persaingan yang kurang baik atau yang lainnya,” tegasnya.
Ide menarik ini mendapatkan tanggapan menarik Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi. Menurutnya ini sesuai dengan konsen Presiden Jokowi yang tidak ingin Porang ini diawal baik namun ditengah bahkan diakhir menghilang.
“Kita sangat senang melihat tadi bapak Bupati Trenggalek akan konsen hilirisasi Porang di daerahnya. Karena itemnya cukup banyak dan tidak cukup kita bahas di sini,” ujar Wamentan Harvick.
Ia berpesan kepada para kepala daerah, untuk lebih meningkatkan hilirisasi. Dan bisa lebih dikembangkan sehingga mampu menjadi pilot-pilot projek kedepannya.
Perlu diketahui, di Trenggalek sendiri komoditas Porang tercatat ada seluas 4 ribu hektare dengan tonase sekitar 280 ribu ton. Angka yang cukup lumayan dan tentunya bisa terus berkembang. Melalui potensi tersebut, bisnis Porang tidak bisa hanya berkutat pada proses jual beli bibit saja. Melainkan perlu pengembangan usaha turunan untuk bisa menjaga stabilisasi harga dan mendorong kesejahteraan bagi para petani. (mil/ed2)