Kota Malang

Diskusi GEMAR Atasi Banjir, ajak anggota FB Komunitas Peduli Malang Buat 1 Biopori di Tiap Rumah

Diterbitkan

-

Inisiator Kampung Glintung Go Green (3G), Bambang Irianto, menyampaikan paparannya. (rhd)

Memontum Kota Malang—Sekitar puluhan warga Malang Raya tumplek blek dalam acara “Sinau dan Diskusi Gerakan Menabung Air (GEMAR)” yang dilaksanakan di Gazebo 3G jalan Letjend S Parman Gang 4, Malang, Senin (15/1/2018) malam hingga menjelang dini hari. Sebagian besar merupakan anggota Facebook Komunitas Peduli Malang (Asli Malang).

Ketua RW 23 Glintung Kota Malang, Ir. Bambang Irianto, sekaligus inisiator Kampung Glintung Go Green (3G), membuka acara dengan pemaparan program GEMAR. Dimulai dari lika-liku perjuangan Kampung 3G sejak 1-2 tahun pertama, gayung bersambut dari beberapa pihak, hingga apresiasi berdatangan dari berbagai pihak. Pun sebagai tempat edukasi program GEMAR, baik mulai lokal hingga internasional.

 Pakar Hidrologi FT UB Dr Ery Suhartanto, ST, MT, turut menyampaikan uneg-uneg. (rhd)

Pakar Hidrologi FT UB Dr Ery Suhartanto, ST, MT, turut menyampaikan uneg-uneg. (rhd)

“Awalnya, cobaannya sangat besar hingga saya mendapat banyak fitnah dan cemoohan predikat negatif. Mau bagaimana lagi, ati karep bondo cupet akal ulet. Akhirnya kekuasaan sebagai RW saya gunakan. Bagi warga yang tidak memiliki tanaman, tidak dilayani surat menyurat. Apa kontribusi mereka pada lingkungan, mulai masyarakat kampung hingga pengusaha di jalan raya. Saya mulai dari mengubah mindset, bagaimana memulai dari diri sendiri. Apa yang bisa diperbuat saat ini? Tak usah menunggu dari pemerintah. Bagaimana memproduksi oksigen dengan menanam, mengatasi banjir setiap hujan, dan mengatasi permasalahan lain yang butuh solusi,” papar Ir, sapaan pendeknya.

Menurutnya, permasalahan utama yang dihadapi Pemkot Malang saat ini yaitu banjir. Selain menjadi tanggung jawab jawab pemerintah, perlu pemahaman kesadaran tiap warga. Sebab pemerintah tak mungkin berjalan sendiri tanpa peran warganya. “Pemetaan saluran irigasi menjadi wewenang pemerintah, sebab biayanya besar. Pemerintah harus tegas membongkar bangunan yang menutup gorong-gorong dan sungai. Sementara warga bisa membuat biopori yang benar untuk menabung air, minimal 1 rumah 1 biopori. Setelah itu solusi sumur resapan nantinya bisa dikerjakan bersama. Sebab air hujan yang baik bukan mengalir, namun langsung meresap ke dalam tanah (Zero Run Off),” beber Bambang Irianto.

Dalam diskusi tersebut, hadir pula Camat Blimbing Drs Muarib MSi, Pakar Hidrologi FT UB Dr Ery Suhartanto, ST, MT, Sekcam Blimbing sekaligus Pengurus FB Komunitas Peduli Malang (Asli Malang) JA Bayu Widjaya, dan lainnya, turut memberikan paparan ide dan masukan.

Advertisement

Hingga diakhir pertemuan menghasilkan sebuah program. Direncanakan dari 374 ribu lebih anggota FB Komunitas Peduli Malang (Asli Malang), diharapkan di setiap rumah memiliki minimal 1 biopori. Nantinya akan diajarkan bagaimana membuat biopori yang baik dan benar. Tentunya program ini tak hanya sebagai solusi banjir di Kota Malang, namun juga melingkupi wilayah Malang Raya. “Ini langkah kecil, namun jika dilakukan secara bersama-sama akan berdampak besar,” tukasnya. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas