SEKITAR KITA
Empat Komunitas Berkolaborasi Upayakan Disabilitas Mandiri
Memontum Kota Malang – Kolaborasi berbagai komunitas disabilitas dalam rangka mewujudkan disabilitas yang mandiri, terlihat dalam ‘Seminar dan Bimtek Laundry Sepatu’, Rabu (10/2) tadi.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Malang ini, adalah buah kerjasama antara Waroeng Inklusi, YGBKI (Yayasan Griya Bakti Kyai Iskandar), DMI (Disable Motorcycle Indonesia) dan Paguyuban Sinar Mulia.
Ketua Waroeng Inklusi sekaligus Ketua Pelaksana, Afifah Setiani, mengatakan ini adalah kali pertama teman-teman difabel difasilitasi oleh Pemerintah Kota dan DPRD Kota Malang.
“Ini baru pertama, tadinya saya berencana menggelar acara di Taman Krida Budaya. Namun, karena terhalang pandemi, Pak Made, Ketua DPRD Kota Malang mengusulkan supaya acara digelar di Gedung DPRD saja,” ungkapnya.
Baca: Selama PPKM Mikro, Pemkot Malang Upayakan Bantuan Hibah Rp 500 ribu Per RT
Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Afifah itu mengatakan, bahwa seminar dan bimtek ini adalah tindak lanjut dari peresmian Kampung Ramah Disabilitas. Di mana saat 15 Oktober 2020 lalu, telah diresmikan oleh Wakil Wali Kota Malang.
“Nah, ini adalah pelatihan yang dihadiri oleh perwakilan semua komunitas disabilitas yang ada di Malang Raya. Jadi teman-teman yang hadir ini akan menjadi kader ke komunitasnya,” ujarnya.
Meski begitu, Afifah tidak keberatan jika masing-masing komunitas ingin menggelar pelatihan khusus sendiri. Pihaknya dengan senang hati menyanggupi.
“Karena kami ingin teman-teman disabilitas tidak hanya berpangku tangan berharap bantuan dari pemerintah. Tetapi mempunyai kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang bagus,” tegasnya.
Bagi Afifah, merubah mindset merupakan tugas yang mesti dikerjakan. Karena selama ini, dirinya masih menemui banyak sekali disabilitas atau difabel yang memiliki mindset sekedar mengandalkan bantuan.
“Itu yang harus kita rubah, karena dengan diberdayakan, mereka pun juga bisa mandiri dan hasilkan karya,” ungkapnya.
Agenda yang diikuti oleh 25 peserta ini juga turut dihadiri oleh beberapa perwakilan dinas terkait. Seperti DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang, Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), dan Disnaker-PMPTSP (Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu).
Baca Juga: Diputus Kontrak Secara Sepihak, Dua PT Proyek Pembangunan Gedung di RSSA Bakal Tempuh Upaya Hukum
Kepala Bidang Perencanaan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Kota Malang, Siswanto, dalam sambutannya berharap dengan gelaran ini, mampu memicu produktifitas teman-teman disabilitas.
“Teman-teman disabilitas bisa berpartisipasi dalam mewujudkan Kota Malang bermartabat. Salah satunya dengan makin produktif melalui kegiatan ini, berkarya dan saling bersinergi,” harapnya.
Bahkan, disampaikan pria yang akrab disapa Sis itu, dalam Musrenbang disabilitas ada usulan anggaran per kelurahan untuk kegiatan bagi disabilitas.
“Bappeda sudah memfasilitasi Musrenbang disabilitas dan juga kami sampaikan bahwa tahun 2022 ada usulan anggaran kelurahan untuk kegiatan disabilitas. Jadi teman-teman bisa berkolaborasi dengan masing-masing kelurahan untuk memanfaatkan dana tersebut. Sehingga, pada akhirnya akan terwujud Kota Malang yang ramah disabilitas,” paparnya. (cw1/sit)