Pemerintahan

Forkopimda Situbondo Gelar Rakor Evaluasi Penanganan Covid-19

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Kabupaten Situbondo terus mengalami lonjakan kasus aktif Covid-19. Tercatat hingga kemarin, Rabu (23/06) terdapat 55 kasus baru, sehingga total ada 2.789 kasus terconfirm virus mematikan tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Situbondo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penanganan Covid-19, Kamis (24/06) yang berlangsung di Pendopo Graha Amukti Praja.

Baca Juga:

Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan pihaknya telah menegaskan kepada para pemimpin Dinas atau Rumah sakit yang dipimpinnya agar bisa menerapkan manajemen tenaga kerjanya, dan bagaimana membagi tugas (kerja), bagaimana membagi tugas pokok dan fungsinya itu dengan baik,” tegas Buapti.

Ia menambahkan, kalau jadi pemimpin itu, sebisa mungkin jangan mengeluh, tetapi lakukan ini apa yang menjadi tugas pokok dan fungsinya itu dengan berbagai kreasi yang ada, baru menambah tempat tidur di ruangan intensive care unit (ICU) dan isolasi Covid-19.

Advertisement

“Saya sudah menginstruksikan kepada Direktur RSUD dr Abdoer Rahem, Asembagus dan Besuki agar menambah bed. Seperti di RSUD Asembagus itu ada 8 bed di ruang ICU dan 14 bed di ruang isolasi, itu agar ditambah,” ujar bupati.

Orang nomor satu di Kota Santri ini juga meminta kepada Kepala Puskesmas Se-Situbondo untuk membuat ruang isolasi Covid-19. Sehingga, pasien Covid-19 bisa diisolasi di Puskesmas.

“Saya harap ada 3 hingga 4 ruangan per Puskesmas,” singkatnya.

Lebih lanjut, Mantan Kadis PUPR Kabupaten Lumajang ini mengungkapkan, Satgas Covid-19 sudah mengirim surat edaran (SE) kepada Ponpes dan lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Situbondo. “SE nya sudah kita kirim ke kecamatan. Kita ingin agar ada pembatasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang,” ucapnya.

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Situbondo, AKBP Ach Imam Rifai SH SIK M PICT M ISS, menjelaskan dalam penegakan protokol kesehatan Satgas Covid-19 agar menggandeng tokoh agama yang ada di setiap desa dan memanfaatkan media sosial secara masif.

“Biasanya, warga itu bisa patuh ketika ada tokoh agama yang di hormati. Selain itu, penggunaan media sosial seperti, Facebook, WhatsApp, IG, YouTube itu perlu ditingkatkan. Dengan begitu saya yakin akan timbul kesadaran dari masyarakat akan bahayanya virus corona ini,” paparnya.

Ditempat yang sama, Dandim 0823 Situbondo, Letkol Inf Neggy Kuntagina SIP, menjelaskan bahwa salah satu faktor tingginya angka penyebaran Covid-19 di Situbondo adalah rendahnya tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes).  “Kita lihat masyarakat masih banyak yang abai terhadap Prokes Covid-19, dan ini ketika lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah lalu,” papar Dandim. (her/mam/ed2)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas