Berita Nasional

Hasil Laut Indonesia Diburu di Singapura

Diterbitkan

-

Memontum Jakarta – Indonesia berupaya untuk terus mempererat hubungan dagang dengan Singapura. Sebagai negara tetangga, negeri Singa tersebut telah menjadi salah satu negara tujuan ekspor komoditas kelautan dan perikanan Indonesia.

Dalam pertemuan virtual, antara Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mewakili Pemerintah Indonesia dengan Singapore Food Agency (SFA), terungkap bahwa pelaku usaha Singapura sangat meminati udang (black tiger shrimp and white shrimp), cumi dan sotong, tuna, marlin, swordfish, mahi-mahi, surimi, hingga fillet ikan ekor kuning yang berasal dari Indonesia.

Baca juga:

“Kami melihat bahwa acara temu bisnis virtual yang telah dilangsungkan menjadi salah satu platform alternatif di tengah pembatasan selama situasi pandemi Covid-19 ini,” ungkap Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Kamis (30/09/2021) tadi.

Artati menyampaikan, bahwa ekspor produk kelautan dan perikanan tetap tumbuh meski di masa pandemi. Hal ini terlihat, dari data tahun lalu dimana Indonesia mengekspor sebanyak 1,3 juta ton atau setara dengan USD5,2 miliar. Angka tersebut menunjukkan peningkatan baik dari sisi nilai sebesar 5,5 persen maupun volume sebesar 6,6 persen, dibandingkan pada tahun 2019.

Advertisement

“Terdapat lima tujuan pasar utama produk perikanan Indonesia yaitu Amerika Serikat (40,3 persen), Tiongkok (15,7 persen), ASEAN (11,8 persen), Jepang (11,7 persen), dan Uni Eropa (5,6 persen),” ujarnya.

Khusus untuk pasar Singapura, sepanjang tahun 2020 Indonesia akan mengekspor produk kelautan dan perikanan sebanyak 29.660 ton dengan nilai sebesar USD88,9 juta. Produk perikanan yang diekspor, antara lain ikan laut lainnya, udang, kepiting-rajungan, cumi-sotong-gurita dan tuna. Artati menegaskan, bahwa nilai ekspor ini sangat dimungkinkan untuk terus ditingkatkan, mengingat kedekatan kedua negara serta kemudahan akses maupun fasilitas ekspornya. Selain itu, bagi Singapura juga sebagai diversifikasi pemasok selain dari negara-negara produsen ikan lainnya. 

“Oleh karena itu, saya sangat mendukung kedua negara melakukan temu bisnis dan kegiatan lainnya dalam kerangka kerja sama Indonesia-Singapore Agribusiness Working Group (IS AWG). Hal ini tentunya untuk meningkatkan perdagangan produk perikanan antara kedua negara,” terang Artati.

Pada tempat yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud menyebutkan, sebanyak sembilan eksportir perikanan Indonesia telah bergabung dalam acara tersebut. Dia pun mendorong para pelaku usaha, untuk melakukan kontak dan berbisnis dengan pembeli dari Singapura usai acara virtual temu bisnis.

Advertisement

“Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan membuahkan hasil hingga berdampak bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kita,” ujarnya.

Sebagai informasi, sembilan eksportir Indonesia yang mengikuti forum tersebut ialah PT Perikanan Indonesia, PT Bumi Nayla Nusantara, PT Cakrawala Samudera Mandiri, PT Naga Laut Bersinar, PT Bandar Bahari Sukses, PT Anugerah Laut Indonesia, PT. Aruna Jaya Nuswantara (Aruna), PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) dan PT Koperasi Santo Alvin Pratama. 

Sementara dari Singapura sendiri, dihadiri oleh perwakilan 3 asosiasi perikanan utama di Singapura antara lain Singapore Fish Merchant General Association (SFMGA), Seafood Industries Association Singapore (SIAS), dan Punggol Fish Merchant Association (PFMA), serta beberapa anggota diantaranya Hai Sia Seafood Pte Ltd., High Tide Frozen Food Pte. Ltd., Pan Seas Enterprises Pte. Ltd., Thia Piah Seng, Seawaves, FISH Group.

Temu bisnis diikuti cukup dengan antusias, baik dari Singapura dan Indonesia dengan masing-masing perusahaan memperkenalkan produknya dan produk yang diinginkan.

Advertisement

Terkait dengan ekspor, beberapa waktu yang lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Terdapat empat komoditas unggulan di pasar global diantaranya udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Serta program prioritas pembangunan kampung perikanan budidaya dengan berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau dan laut untuk pengentasan kemiskinan dan menjaga keberlanjutan ikan-ikan lokal khususnya yang bernilai ekonomi tinggi. (hms/kkp/aye)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas