Hukum & Kriminal

Ingatkan Disiplin dan Keselamatan Berkendara, Polresta Malang Kota Buat Monumen dari Knalpot Brong

Diterbitkan

-

DISIPLIN: Robot yang mirip dengan tokoh Optimus Prime dalam film Transformers dari knalpot brong yang terpajang di depan Mapolresta Malang Kota. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Sebanyak 210 knalpot hasil penindakan knalpot brong dari Satlantas Polresta Malang Kota, telah dimanfaatkan menjadi sesuatu yang unik. Yaitu, dibentuk menjadi suatu Monumen Robot seperti dalam film Transformers yang mirip dengan tokoh Optimus Prime. Dan itu, telah terpasang di dekat pintu masuk Mabes Polresta Malang Kota, Sabtu (16/09/2023) tadi.

Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Akhmad Fani Rakhim, menyampaikan jika monumen tersebut diberi nama Monumen Disiplin. Tentu ada maksud dan tujuan dengan pemasangan monumen tersebut.

“Tujuan kita tentunya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan knalpot. Bahwasannya, penggunaan knalpot pada kendaraan harus memenuhi standar. Karena beberapa kali kami melakukan penindakan dan itu menemukan kendaraan yang tidak memenuhi standar,” ujar Kompol Fani.

Baca juga :

Advertisement

Pihaknya juga menyampaikan, jika ide awal pembuatan monumen tersebut yakni dari Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto. Tentu dalam pengerjaan monumen tersebut, melibatkan seniman Kota Malang, Firman.

“Idenya dari Pak Kapolresta sendiri, biar semua bisa saling mengingatkan terkait penggunaan knalpot yang sesuai standar. Pengerjaannya waktu itu tiga bulan. Monumen robot itu memiliki tinggi sekitar 2,5 meter dan lebar 1,5 meter,” tambahnya.

Ditambahkan, jika sementara ini monumen robot tersebut adalah yang pertama. Ke depan, pihaknya belum memiliki rencana konkret untuk memasang monumen serupa di tempat lain. Namun, Polresta Malang Kota berharap bahwa monumen tersebut dapat memberikan pesan yang kuat kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan keselamatan berkendara.

“Meskipun monumen robot ini terbuat dari hasil pelanggaran, tetapi ini menggambarkan bahwa dari hal-hal yang negatif, kita dapat memanfaatkannya untuk memberikan pesan positif kepada masyarakat,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas