Kota Malang
Kunjungi Pasar Kebalen, Abah Anton Janjikan Pasar Tradisional Nyaman untuk Pedagang dan Pengunjung
Memontum Kota Malang – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Abah Anton dan Dimyati Ayatulloh, dari nomor 3 Pilkada Kota Malang, selalu mendapat tempat di hati masyarakat Kota Malang. Nuansa itu, terlihat saat Paslon Abadi (Abah Anton – Dimyati) mengunjungi Pasar Kebalen Kota Malang, Senin (28/10/2024) tadi.
Kedatangan Abah Anton, saat itu disambut hangat para pedagang dan pengunjung pasar. Abah Anton dan Abah Dimyati, terlihat akrab bersama pedagang dan pengunjung pasar. Paslon peduli wong cilik ini, bahkan menyempatkan diri membeli jajanan pasar dan makan bersama-sama dengan pengunjung pasar.
Abah Anton sendiri, rupanya telah jauh-jauh hari telah memikirkan nasib pedagang pasar. Buktinya, enam tahun lalu dirinya telah merevitalisasi pasar. Bahkan, saat itu kondisi pasar begitu makmur.
Saat menjadi Wali Kota Malang periode 2013-2018, Abah Anton telah mencanangkan revitalisasi pasar. Diantaranya dengan dibangunnya Pasar Oro-oro Dowo, yang kini nyaman dikunjungi. Demikian pula nantinya, jika terpilih lagi menjadi Wali Kota Malang. “Saya akan merevitalisasi semua pasar tradisional dan pasar wisata di Kota Malang,” kata Abah Anton.
Baca juga :
Paslon dengan jargon Agamis, Bermartabat, Amanah, Dinamis dan Inovatif (ABADI), ini memang begitu peduli terhadap keberadaan pasar. Bahkan, dirinya kerap blusukan ke berbagai pasar untuk menyerap keluhan masyarakat.
“Dulu saya sebelum membangun sebuah pasar, pasti seluruh pedagang saya ajak rembukan,” ucapnya.
Abah Anton mengatakan, bahwa dirinya selalu mengedepankan musyawarah dan memprioritaskan apa kemauan para pedagang. Tidak asal membangun pasar, namun dirinya lebih mengutamakan konsep mufakat. Hingga pedagang maupun masyarakat setempat benar-benar mendukung revitalisasi tersebut. Bahkan, untuk melindungi pasar tradisional, dirinya saat menjabat Wali Kota dahulu, dirinya menggulirkan aturan ketat berdirinya super market atau pasar modern. “Pasar tradisional merupakan jantung ekonomi rakyat kecil, jadi sangat penting untuk melindungi mereka,” tambahnya. (gie)