Kota Malang

Maba UB Pecahkan Pemain Perkusi Terbanyak Rekor MURI

Diterbitkan

-

Permainan perkusi menggunakan sempoa, berhasil memecahkan rekor MURI. (rhd)

Memontum Kota Malang – Selalu ada yang unik dalam masa orientasi mahasiswa baru Universitas Brawijaya tiap tahunnya. Jika sebelumnya, UB berhasil memecahkan rekor melukis wayang krucil, lukis tas kanvas, dan lainnya dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Kali ini dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya (PKKMU), Maba UB berhasil memecahkan rekor MURI dalam kategori pemain perkusi terbanyak, dengan jumlah 14.950 peserta.

Pemecahan rekor MURI dengan menggunakan sempoa, tongkat semaphore dan papan dada ini, mencatatkan UB sebagai pemecah rekor nomor 9.105 dalam MURI. Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS mengatakan, harus selalu ada yang unik dan inovatif dari civitas akademika UB sebagai kampus dengan peminat tertinggi. Sekaligus mendorong upaya UB menjadi World Class University.

Andre menyerahkan piagam rekor MURI kepada Rektor UB Nuhfil. (rhd)

Andre menyerahkan piagam rekor MURI kepada Rektor UB Nuhfil. (rhd)

“Alhamdulillah hari ini Maba UB bisa memecahkan rekor MURI bermain perkusi terbanyak. Tidak hanya rekor Indonesia, tapi juga mampu memecahkan rekor dunia,” ujarnya, usai membuka kegiatan PKKMU di gedung Rektorat UB, Selasa (13/8/2019).

Selama belajar di UB, lanjut Nuhfil, mahasiswa diajarkan aspek kognitif (pikir), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) oleh para dosen yang terdidik di bidang ilmunya dengan kualitas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing.

“Saya berharap nantinya saudara akan menjadi alumnus UB yang mempunyai kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan integritas terampil serta terpuji, tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja), tetapi sebagai job creator (pencipta pekerjaan),” pesan Nuhfll.

Advertisement
Menggunakan papan dada, menjadi salah satu alat perkusi. (rhd)

Menggunakan papan dada, menjadi salah satu alat perkusi. (rhd)

Sementara, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim, M.Si menyampaikan, PKKMU ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana sebelumnya para mahasiswa baru melakukan paper mob atau umbrella mob membentuk suatu konfigurasi kata-kata atau lambang tertentu. “Kali ini sangat khas, karena pagelaran perkusi dilakukan seluruh mahasiswa baru berkolaborasi dengan UKM Paduan Suara Mahasiswa dan Marching Band Ekalavya Suara Brawijaya,” jelasnya.

Manajer Operasional MURI, Andre Purwandono, mengapresiasi inovasi yang diusung maba UB. Namun, pihaknya sangat selektif dan tidak bisa sembarangan menerima segala sesuatu untuk dijadikan sebuah rekor.

“Kami memverifikasi data-data serta target yang telah diajukan. Kegiatan ini memang sangat berpotensi untuk dijadikan sebuah rekor. Setelah kami hitung, total ada 14.950 maba yang mengikuti pergelaran musik perkusi. Catatan ini belum pernah ada, sehingga layak dijadikan rekor dunia,” beber Andre.

Mahasiswa baru mengikuti PKKMU. (rhd)

Mahasiswa baru mengikuti PKKMU. (rhd)

Tak hanya memecahkan rekor, dalam PKKMU ini, UB menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk mengakomodir belasan ribu susu bagi anak-anak agar terhindarkan stunting.

“ACT dipercaya UB untuk bisa menyalurkan 14.690 susu kepada anak-anak yang membutuhkan di wilayah Malang Selatan, Tulungagung, Kediri dan Pasuruan. Kami menyediakan 20 relawan untuk proses repacking dan Insyallah kita perkirakan nanti sore sekitar pukul 15.00 WIB sudah selesai dan akan langsung kita distribusikan ke wilayah tersebut,” terang Iqrok Wahyu Perdana, Staf program ACT.

Kali ini, serangkaian kegiatan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Brawijaya (RAJA Brawijaya), terbagi dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya (PKKMU), Pengenalan Budi Pekerti dan Kepemimpinan (PBPK), serta Open House. (adn/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas