Surabaya

Mahasiswa ITS Raih Best Delegate pada ESOGÜ MUN 2018 di RRT

Diterbitkan

-

Mahasiswa ITS Raih Best Delegate pada ESOGÜ MUN 2018 di RRT

GDP sendiri merupakan nilai dan jasa akhir yang dihasilkan dari berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. “Dengan konsep ini, negara dapat berdonasi sesuai kemampuan ekonominya masing-masing,” ujar mahasiswa angkatan 2016 ini.

Ghazy melanjutkan, RRT sebenarnya telah memiliki upaya yang bagus terkait tema ini, seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan (Labour Law) dan deklarasi keadilan gender bagi masyarakatnya.

Namun, menurut Ghazy, ketidakadlian kaum perempuan dalam pekerjaan masih terwujud dalam bentuk terselubung, sehingga sulit untuk dibuktikan. “Misalnya saja seperti pemutusan kontrak kerja dini dengan alasan kepedulian terhadap kesehatan karyawan perempuan,” imbuh pria kelahiran Denpasar ini.

Dengan ini, Ghazy memiliki solusi dibuatnya kebijakan oleh pemerintah tentang ketenagakerjaan secara lebih jelas lagi. Hal ini bisa terkait dengan masa kontrak, gaji kerja, serta hal-hal yang mengatur tentang pensiun karyawan. Dengan ini diskriminasi terselubung terhadap karyawan perempuan akan bisa dikurangi di RRT.

Advertisement

Untuk memunculkan ide tersebut, pada saat persiapan Ghazy harus melakukan riset terkait kebijakan terkait perlindungan terhadap perempuan baik dari negara yang diwakilinya maupun kebijakan internasional.

Permasalahan yang belum dapat diselesaikan oleh kebijakan ini pun harus ia pelajari sebagai bekal wawasan. “Dengan menganalisa permasalahan tersebut, ide-ide yang mungkin diterapkan untuk memecahkan masalah tersebut saya kemukakan dalam sidang,” papar pria yang hobi mengikuti ajang debat ini.

Laman: 1 2 3

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas