Sidoarjo

Naik Status Tanggap Darurat, Pemkab Sidoarjo Siapkan Rp 3,7 Miliar Untuk Korban Banjir

Diterbitkan

-

RAPAT: Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (28/11/2017) malam.

Memontum Sidoarjo– Pemkab Sidoarjo menyiapkan anggaran Rp 3,7 miliar untuk penanganan korban banjir. Selain itu, Pemkab Sidoarjo juga menaikkan status dari siaga banjir menjadi tanggap banjir. Hal ini disebabkan banjir yang melanda 3 wilayah kecamatan di Sidoarjo tak kunjung surut.

 

“Kami memutuskan 3 kecamatan terendam banjir dari semula siaga naik menjadi tanggap darurat,” terang Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin saat memimpin rapat penanganan di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (28/11/2017) malam.

Oleh karena itu, kata Cak Nur Pemkab Sidoarjo menyiapkan dana Rp 3,7 miliar untuk menangani korban banjir. Dana ini dialokasikan melalui Pos Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang tersimpan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemkab Sidoarjo Sidoarjo.

Advertisement

“Dana itu untuk penanganan para korban banjir,” imbuhnya. Berdasarkan datanya, kata Cak Nur total ada 21 desa yang terkena banjir. Diantaranya Desa Porong, Candipari, Wunut, Pesawahan, Pamotan, Kesambi, Kedongboto ketujuh desa ini masuk Kecamatan Porong.  Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Tanggulangin yang terdampak banjir ada 8 desa yaitu Desa Ganggangpanjang, Ketegan, Randegan, Kedensari, Boro, Ketapang, Kalitengah dan Desa Kalisampurno. Selain itu, di Kecamatan Candi ada 6 desa yakni Desa Sumorame, Karangtanjung, Balonggabus, Kalipecaben dan Desa Balongdowo.

 

 

“Ketiga kecamatan itu mulai hari ini, (Rabu 29/11) ditetapkan menjadi daerah Tanggap Darurat. Pemkab Sidoarjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan pihak Kepolisian, TNI dan para relawan mendirikan Posko bencana di tiga kecamatan itu. Posko untuk Kecamatan Porong dipusatkan di Candipari, Kecamatan Tanggulangin dipusatkan di Pasar Wisata sedangkan di Kecamatan Candi Posko dibagi dua titik yakni Desa Kalipecabean dan Desa Sumorame,” tegasnya.

Advertisement

 

 

Sementara Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito menegaskan status Tanggap Darurat ini masa berlangsung selama dua minggu sejak ditetapkan hari ini. Hal itu bakal diperpanjang apabila kondisi di lapangan masih belum ada perubahan.

Untuk sementara warga belum ada yang bersedia menempati posko, mereka masih tinggal di rumah saudaranya masing-masing.

Advertisement

 

 

“Meski demikian BPBD tetap menyiapkan barang – barang yang dibutuhkan warga. Seperti sembako, air bersih, perahu karet dan mobil MCK (Mandi Cucu Kakus) yang dikirim dari BPBD Propinsi. Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan BPBD Propinsi Jawa Timur, Polresta Sidoarjo, Kodim dan Dinas terkait di Kantor BPBD Sidoarjo,” pungkasnya. (wan/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas