Jombang
PAN yakin Ali Fikri Digadang Nyono dalam Pilkada 2018
Memontum Jombang— Partai Amanat Nasional yakin bahwa tanda-tanda sosok figur dan kriteria bakal calon wakil Bupati yang disampaikan Bupati Jombang Nyono Suharli sebagai teman duetnya dalam kontestasi Pilkada 2018, sesuai dengan Bakal Calon yang diusung PAN. Kriteria yang disebutkan Nyono Suharli kepada awak media beberapa waktu yang lalu, yakni Agamis, Berkumis dan tentunya dari Nahdlatul Ulama (NU).
“Terima kasih terhadap Bapak Bupati. Tanda-tanda itu telah mengarah kepada calon yang diusung oleh Partai PAN yaitu Ali Fikri. Beliau ini sosok yang agamis dan humoris,” ujar Ketua DPD PAN Jombang Saichu kepada wartawan di Kantor DPD PAN Jombang. Rabu, (6/12/2017).
Saat disinggung bahwa Ali Fikri sosok yang dikenal masyarakat sebagai tokoh dari Muhamadiyah dan bukan dari NU, Saichu menuturkan, memang benar Ali Fikri itu pernah menjadi Ketua PAN. Sekarang menjadi dewan pertimbangan partai, tapi dasar atau cikal bakal keluarganya tidak ada yang dari Muhammadiyah.
“Pak Ali Fikri ini modelnya seperti Ainun Najib. Tidak Muhammadiyah, tidak NU. Hampir sama seperti itulah,” tuturnya.
Kami orang partai, lanjutnya, tidak memandang Ali Fikri dari Muhamadiyah atau NU. ”Tapi kita memandang sebagai yang terbaik dari umat. Jadi kita gak bisa mendikotomikan seorang pemimpin. Kalau kita mau jujur, ini (Jombang–red) daerah hijau. Tetapi dalam konteks sejarah teman-teman dari NU tidak pernah menjadi pimpinan di Kabupaten Jombang.”
“Selama ini yang paling banyak orang nasionalis. Dulu yang kita duduken Pak Yanto dan Ali Fikri. Kemudian setelah itu Pak Yanto dan Pak Widjono dan itu tidak dipermasalahkan. Lalu kenapa sekarang di dikotomikan dan diperbedakan dari NU atau di luar NU,” ungkap Saichu.
“Kami komit dengan MoU dan sesuai dengan apa yang telah kita kerjasamakan, dengan Ketua DPD Golkar. Sehingga kami fine-fine saja, kita berbaik hati saja,” pungkas Saichu Ketua DPD PAN Jombang sambil tersenyum menunjukkan rekom yang telah turun untuk Nyono Suharli dan Ali Fikri. (ham/yan)
Sementara itu, apakah akan ada poros baru yang akan dibentuk oleh internal partai jika seandainya calon petahana Nyono Suharli memilih figur lain? Mengingat Golkar juga telah berkoalisi dengan beberapa partai. Saichu menjelaskan, jika pihaknya belum terpikirkan.