Kota Malang
Panji Laras Svara, Kelompok Musik Asal Malang yang Miliki Beragam Aliran Musik
Memontum Kota Malang – Salah satu kelompok musik asal Malang, yakni Panji Laras Svara yang selalu tampil nyentrik, miliki beragam aliran musik. Hal itulah, yang membuat kelompok musik tersebut berbeda dari lainnya.
Komposer Panji Laras Svara, Agus Wayan, menjelaskan bahwa ini merupakan pertama kalinya di Malang yang berani membentuk kelompok musik dengan jenis musik seperti itu. “Kebanyakan para penggemar menganggap musik kita adalah world music dan ini baru pertama kali di Malang. Jadi, bermacam-macam jalur musik bisa masuk dengan gaya Panji Laras Svara,” ujarnya, Minggu (13/03/2022).
Baca juga:
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
Aliran yang dibawakan, yakni mulai dari genre reggae, ethnic hingga musik aliran modern. Kepiawaian dalam mengolah musik dan memainkan ratusan alat musik tradisional tersebut, membuat nama mereka dikenal sebagai kelompok dengan aliran world music atau musik dunia. Lagu-lagu yang dimainkan pun berasal dari aransemen lagu milik musisi lain, serta sebagian lainnya merupakan lagu asli dari mereka.
“Jadi, kami mempunyai 115 alat musik. Tetapi kalau tampil, ya nggak semua dipakai. Namun, menyesuaikan komposisi yang dimainkan dan juga musik yang kami bawakan bisa dinikmati semua kalangan,” tambahnya.
Kekuatan Panji Laras Svara itu, pada komposisi alat musiknya tidak hanya satu genre. Sehingga, orang yang tidak suka salah satu genre bisa mendengarkan genre lainnya.
Perlu di ketahui, kelompok musik tersebut miliki delapan personel. Selain bisa membawakan sebuah lagu, ternyata kelompok musik tersebut miliki program Sonjo 8 Desa. Bukan hanya pertunjukan musik saja yang digelar, namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing personel.
“Semoga, ke depan musik yang kami mainkan bisa diterima dan semakin dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” terangnya. (cw2/sit)