Kota Malang

Penanganan Stunting, Pemkot Malang Tekankan Upaya Kolaboratif

Diterbitkan

-

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Angka stunting di Kota Malang kini terus mengalami penurunan. Berdasarkan data bulan timbang di April 2024, berada di angka 7,8 persen. Sedangkan data berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kota Malang, berada di bawah angka nasional dan Jawa Timur.

Hal tersebut, dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif. Diuraikan, dalam menangani angka stunting tersebut dibutuhkan upaya kolaborasi dan terintegrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kota Malang.

“Berdasarkan petunjuk Bapak Pj Wali Kota Malang, dalam penanganan stunting itu multisektoral dan harus banyak yang terlibat di dalamnya. Termasuk juga harus terintegrasi dan kolaborasi. Jadi tidak hanya di Dinkes, namun semua OPD,” jelas Husnul, Senin (13/05/2024) tadi.

Ditambahkan Husnul, bahwa selain gizi dan kesehatan, edukasi serta lingkungan sekitar juga menjadi perhatian dalam penanganan stunting. Sehingga, dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama antar OPD sensitif dan spesifik.

Advertisement

Baca juga :

“Artinya, kalau OPD spesifik itu dibutuhkan mulai dari memperbaiki secara fisiknya, kebutuhan gizinya dan kemudian edukasinya. Kemudian bagaimana dengan lingkungannya, ini juga ada OPD lain yang terlibat seperti bagaimana terkait rumah sehatnya, air minum sehatnya, jadi memang perlu kolaboratif,” jelasnya.

Husnul berharap, di tahun 2024 ini angka stunting berdasarkan SSGI bisa turun sesuai dengan target nasional, yakni di angka 14 persen. Di tahun 2023 angka stunting di Kota Malang mengalami penurunan di angka 17,3 persen dari 18 persen di tahun 2022.

“Di tahun 2021 angka stunting kita malah 25,7 persen. Sehingga, kita harapkan angka stunting ini terus mengalami penurunan. Untuk saat ini angkq stunting kita masih ada di bawah rata-rata, baik regional maupun nasional,” terangnya.

Advertisement

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa Dinkes Kota Malang saat ini memiliki upaya penanganan stunting dengan konsep berbasis kawasan. “Jadi maksudnya, kawasan itu perkelurahan. Nah di kelurahan-kelurahan yang menuju ke zero stunting itu masih di konfirmasi oleh Dinkes, targetnya apakah memang tidak ada stunting sama sekali atau tidak ada penambahan stunting,” tambah Wahyu. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas