Kota Malang
Penyelarasan Kawasan Landmark Kota Malang, Disporapar Fokus Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, akan melakukan penyelarasan pada tiga kawasan, yaitu mulai Kawasan Balai Kota Malang, Alun-Alun Merdeka Kota Malang dan Kampung Wisata Kayutangan Heritage. Ketiga kawasan itu, akan menjadi landmark Kota Malang.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menyampaikan jika penyelarasan ketiga kawasan tersebut sesuai dengan kebijakan Wali Kota Malang, yakni menginginkan adanya konektivitas, yang dikonsep agar wisatawan atau masyarakat betah untuk berkeliling di kawasan tersebut. “Koneksitas itu berupa aksesibilitas. Jadi, diharapkan wisatawan yang akan memutar di wilayah Kota Malang, itu ada tambahan infrastruktur. Karena dalam mempromosikan wisata itu juga tidak lepas dari meningkatkan infrastruktur,” ucap Baihaqi, Kamis (31/08/2023) tadi.
Karena itu, tambahnya, nantinya jaringan jalan bagi pedestrian, lampu penerangan jalan hingga taman-taman yang membentang di sepanjang Balai Kota Malang, Kayutangan Heritage hingga Alun-Alun Merdeka akan dilakukan perbaikan. “Nanti dari penyedia jalan (pedestrian) dilakukan perbaikan, kemudian taman juga diperbaiki. Tentu itu bisa terus membangkitkan kunjungan wisata, supaya lebih betah di Kota Malang,” katanya.
Baca juga:
Lebih lanjut Baihaqi juga menjelaskan, jika rencana tersebut saat ini secara berangsur telah mulai dilakukan. Seperti revitalisasi Alun-Alun Tugu. Sedangkan selanjutnya, yang akan masuk dalam agenda terdekat untuk perbaikan adalah Alun-Alun Merdeka.
“Secepatnya direalisasikan. Kalau Alun-Alun Tugu sudah jelas, kemudian Alun-Alun Merdeka Insyaallah dalam waktu cepat sudah PKS dan sudah ada tindak lanjut fisiknya nanti. Kemarin pak wali sudah ttd pks dengan Bank Jatim,” lanjutnya.
Dalam hal ini, pihaknya sudah mengkaji betul mengapa konsep penyelarasan pada tiga kawasan tersebut akan dilakukan dengan penguatan sarpras bagi pedestrian. Menurut Baihaqi, hal itu sebagai upaya untuk menguatkan potensi kearifan lokal, seperti UMKM.
“Ya memanfaatkan potensi lokal yang kita punya. Pedestrian yang tersambung. Jadi orang atau wisatawan jalan di kawasan ini nanti tidak akan bosan,” imbuh Baihaqi. (rsy/sit)