Lamongan

Peringati Hari Bakti IDI dan HJL Ke-454, Lamongan Launching Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting

Diterbitkan

-

Peringati Hari Bakti IDI dan HJL Ke-454, Lamongan Launching Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting

Memomtum Lamongan – Memperingati Hari Bakti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Ke-115 dan Hari Jadi Lamongan Ke-454, digelar Seminar Kesehatan untuk Awam dengan tema ‘Bersama IDI Mewujudkan Generasi Sehat, Cerdas dan Bebas Stunting di Kabupaten Lamongan’, Sabtu (20/05/2023) tadi. Kegiatan yang dikonsentrasikan di Pendopo Lokatantra, dibuka Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Dalam kesempatan itu, bupati mengungkapkan bahwa saat ini yang menjadi fokus pembangunan kesehatan dan pembangunan sumber daya manusia di Lamongan adalah penanganan stunting. Bentuk keterlibatan IDI melalui kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan stunting seperti saat ini, adalah bentuk kepedulian yang besar dalam upaya mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas untuk Indonesia emas kedepannya.

“Kita terus melakukan kolaborasi dengan semua pihak dalam rangka penanganan stunting. Pemerintah Daerah sendiri dimulai minggu depan kita akan terus fokus pada penanganan stunting. Kami akan mengabsen di setiap kecamatan dengan berbagai form yang kita buat, untuk menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penanganan stunting,” kata Bupati Yuhronur.

Dirinya juga mengungkapkan terima kasih kepada para nara sumber, yang telah berbagi ilmu pengetahuan dalam rangka untuk penuntasan masalah stunting. Termasuk, juga kepada IDI dan TP PKK Lamongan, terkait launching orang tua asuh untuk bayi-bayi stunting guna Lamongan bebas stunting.

Advertisement

“Tentu ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kita bersama, untuk menangani stunting di Kabupaten Lamongan. Mudah-mudahan, seminar ini akan bermanfaat sebesar-besarnya bagi generasi di Kabupaten Lamongan,” imbuhnya.

Baca juga :

Sementara itu, Ketua IDI Lamongan, Budi Himawan, mengatakan selain beberapa rangkaian bakti sosial kesehatan juga dilaksanakan beberapa upaya terkait penanganan stunting. Seperti, seminar kesehatan awam hingga penanaman 1 dokter 1 pohon dengan tujuan setelah dirawat dan berbuah, buah tersebut akan dimanfaatkan untuk diberikan pada ibu hamil dan bayi stunting.

Terkait orang tua asuh, Budi menambahkan, bahwa saat ini terdapat tiga dokter yang akan dilaunching sebagai orang tua asuh. Selanjutnya, kemudian akan ditindaklanjuti dengan harapan 400 dokter yang tergabung dalam IDI, akan bersedia untuk menjadi orang tua asuh dalam penanganan bayi stunting.

“Kemarin kami berdiskusi dengan Ibu Anis (Ketua TP PKK, red) terkait Launching Orang Tua Asuh dari Ikatan Dokter Indonesia. Kami akan menghimpun beberapa sejawat yang berkenan menjadi orang tua asuh bagi balita stunting, nanti kita akan launching tiga dokter yang bersedia untuk kemudian nanti kita akan follow up (tindaklanjuti). Semoga, dari 400 dokter semuanya bersedia untuk menjadi orang tua asuh, kita harapkan akan seperti itu,” ungkapnya.

Advertisement

Launching Orang Tua Asuh ini, ditandai dengan penyerahan dana konsumsi untuk anak stunting yang diserahkan kepada perwakilan Kader Puskesmas dari Kembangbahu, Mantup dan Glagah. Adapun tiga dokter yang diresmikan sebagai Orang Tua Asuh adalah dr Budi Himawan Spesialis Urologi, dr Dyah Maya Sari Spesialis Penyakit Dalam dan dr Aty Spesialis Anak.

Prosesi pelaksanaan sendiri, diikuti oleh 250 peserta dari TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) tingkat kecamatan. Sementara dalam kegiatan tersebut juga diisi materi terkait Pendampingan Keluarga Mengatasi Status Kesehatan dan Pangan Gizi dalam Pencegahan – Penanganan Stunting oleh dr Gina Noor Djalilah Spesialis Anak dan materi Tata Laksana Gizi dalam Pencegahan dan Terapi Stunting oleh dr Dewi Masitha Spesialis Gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya. (zen/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas