Petani Millenial Trenggalek Tanam Perdana Bawang Merah

Trenggalek, Memontum – Hadir dalam kegiatan Tanam Perdana Komoditas Bawang merah yang diinisiasi oleh Petani Millenial, Pemerintah Daerah Kabupaten mengapresiasi kegiatan yang digelar di salah satu area persawahan milik Pemkab yang berlokasi di Jalan Brigjen Soetran Kabupaten Trenggalek.

Assisten 2 Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek, Agung Sudjatmiko mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan ini.

Penanaman bawang merah perdana Petani Millenial di Trenggalek. (mil)

“Hari ini kita tanam perdana bawang merah, yang dilaksanakan oleh Petani Millenial di Kabupaten Trenggalek. Saya selalu Pemerintah Daerah dalam hal ini mengapresiasi ide atau gagasan ini. Yang mana potensi kita ada, hanya ada kemauan atau tidak,” ucap Agung saat dikonfirmasi, Selasa (11/02/2020) siang.

Agung mengungkapkan, mengambil bibit bawang merah jenis Thailand dengan masa panen yang hanya 70 hari, diharapkan produksinya bisa naik dan maksimal.

“Kita tau bahwa belum semua petani bisa memilih komoditas untuk ditanam. Makanya rintisan ini diharapkan bisa memberikan contoh atau leader bagi petani Millenial lain nantinya,” imbuhnya.

Melalui ide ini diharapkan kebutuhan masyarakat Trenggalek dicukupi oleh Trenggalek.

“Jadi kita tidak tergantung untuk impor bawang ke China, terlebih munculnya virus Corona yang berdampak pada kenaikan harga bawang putih yang cukup drastis,” tutur Agung.

Pihaknya meyakini jika rintisan penanaman bawang merah ini berhasil, maka secara langsung petani-petani lain akan meniru.

Semetara itu, Ketua Asosiasi Petani Millenial Kabupaten Trenggalek, Wira Negara mengaku ide penanaman bawang merah ini dilakukan agar Trenggalek bisa menjadi lahan pertanian terlebih bisa menjadi swasembada bawang merah.

“Kita ingin Trenggalek bisa menjadi daerah swasembada bawang merah itu saja. Selebihnya kita lihat hasil dari kegiatan hari ini nantinya,” kata Wira.

Pihaknya berharap dengan jumlah 2 kwintal bibit bawang merah yang ditanam di atas lahan 124 meter persegi ini, bisa menghasilkan produksi panen yang baik.

“Semoga petani Millenial yang lain nanti bisa mengaplikasikan kegiatan serupa di masing-masing Desa,” pungkasnya. (mil/oso)