Hukum & Kriminal
Polres Trenggalek Gelar Jumaat Curhat Bareng Perhutani dan LMDH
Memontum Trenggalek – Sambut Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023, Kepolisian Resort Trenggalek terus menggiatkan pelaksanaan Jumat Curhat. Sesuai namanya, program unggulan ini dilakukan setiap hari Jumat bersama komunitas atau kelompok masyarakat di wilayah hukum Polres masing-masing.
Sedikit berbeda, dalam Jumat Curhat yang mengambil tempat di Hutan Kota (Huko) Kota Trenggalek, ini digelar Polres bersama Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta komunitas masyarakat pecinta hutan dan lingkungan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino, saat memimpin langsung kegiatan tersebut mengatakan Jumat Curhat tidak hanya digelar saat peringatan Hari Bhayangkara. Namun, sudah berjalan selama beberapa bulan yang lalu.
“Junat Curhat ini untuk menampung aspirasi, keluhan, saran masukan dari masyarakat terutama berkaitan dengan tugas-tugas kepolisian,” kata Kapolres Trenggalek, Jumat (23/06/2023) tadi.
Jumat Curhat kali ini, ujarnya, mengambil tema ‘Sinergitas Dalam Penanganan Penanggulangan Bencana Alam Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Trenggalek’. Bukan tanpa alasan, tema ini diangkat. Karena berdasarkan prakiraan cuaca, bulan ini diperkirakan sudah mulai memasuki musim kemarau panjang, dimana salah satu yang perlu diwaspadai adalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Baca Juga :
“Di sisi lain, Kabupaten Trenggalek sebagian besar didominasi oleh wilayah hutan. Selain itu, Karhutla merupakan salah satu hal yang menjadi atensi dari satuan atas,” kata Kapolres Alith.
Di Jawa Timur sendiri, lanjutnya, diketahui telah terjadi beberapa kali Karhutla, seperti yang terjadi di beberapa daerah. Kondisi ini tentu harus diantisipasi sejak dini agar hal yang sama tidak terjadi di Kabupaten Trenggalek.
“Oleh sebab itu, diperlukan sinergitas yang kuat antara kepolisian dalam hal ini Polres Trenggalek bersama Perhutani dan LMDH didukung dengan potensi masyarakat lainnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa perwakilan baik dari Perhutani maupun LMDH, mengatakan bahwa penyebab terjadinya kebakaran diantaranya adalah balon udara hingga warga yang membakar sampah kemudian merembet ke kawasan hutan. “Sebagai upaya pencegahan, diperlukan sosialisasi dan imbauan secara masif kepada masyarakat khususnya bagi warga yang berdomisili di dekat kawasan hutan agar lebih berhati-hati dan waspada,” tutur Kapolres Alit.
Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Trenggalek, ini juga akan menginstruksikan Bhabinkamtibmas jajarannya untuk lebih aktif menyampaikan imbauan kepada warga. Dalam pelaksanaannya, nanti bisa dilakukan secara sinergi bersama Perhutani maupun LMDH.
“Selain itu, perlu disampaikan pula aturan hukum maupun regulasi yang mengatur tentang perusakan hutan dan penerbangan balon udara yang dapat membahayakan hutan di wilayah Trenggalek agar efeknya lebih terasa,” paparnya.
Pihaknya berharap, dari hasil Jumat Curhat ini nantinya ada langkah-langkah strategis dan mitigasi yang komprehensif yang dilakukan bersama. Sehingga, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Trenggalek, benar-benar bisa ditekan dan diantisipasi sejak dini.
Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain para pejabat utama Polres Trenggalek, Asper BKPH Perhutani Trenggalek bersama anggota dan sejumlah perwakilan anggota LMDH Purwoasri Kelurahan Ngantru Kecamatan Trenggalek. (mil/sit)