Sidoarjo
Puluhan Asosiasi dan Pelaku Usaha Jatim Dukung Khofifah
Sementara itu, Cagub Jatim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan pertemuan itu menghasilkan banyak rekomendasi. Diantaranya soal iklim investasi, soal UMK, soal prospek bisnis, dan strategi memberikan kontribusi untuk perkembangan Jawa Timur. Selain itu, kata mantan Mensos RI ini, juga membahas peran Forkas dalam menangani kemiskinan terutama di pedasaan. Salah satunya, relokasi perusahan dari kota ke desa atau dari sentra PDRB ke daerah yang kemiskinannya tinggi.
“Sudah banyak anggota Forkas menyiapkan lahan di pedesaan tapi kendalanya kekurangan tenaga kerja. Bahkan ada perusahaan yang menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK). Kalau saya cukup diberi kesempatan magang untuk mahasiswa atau lulusak SMK agar saat lulus sudah siap menjadi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan,” tegasnya.
Pergeseran perusahaan dari pusat industri kota ke desa itu agar PDRB Jatim tidak terpusat ke 9 kota saja diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan Malang. Apalagi di Jatim masih ada 800.000 pengangguran usia produktif.
“Kekurangan tenaga kerja di pedesaan (daerah Jatim) itu tinggal dikomunikasikan. Misalnya ke sekolah, pondok pesantren atau masyarakat umum. Kami yakin bisa terpenuhi. Kasus ini berkaca saat Pabrik Garmen terbesar di Jateng dibangun di Boyolali dan pabrik sepatu terbesar di Jepara. Buktinya 2 perusahaan itu di desa dulu hanya 9.000 karyawan sekarang 17.000 karyawan. Pemerintah siap membantu sosialisasinya,” pungkasnya. (wan/nay)