Kota Malang
Remaja Usia 14 Tahun Ciptakan Film Pendek Covid-19
Memontum Kota Malang – Hampir 30 persen dari total populasi 843.810 jiwa di tahun 2020 Kota Malang atau sekitar 252.694 jiwa adalah anak-anak. Hal inilah yang membuat Pemerinta Kota (Pemkot) Malang fokus menciptakan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Malang.
“Pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak menjadi bagian tak terpisahkan dari pencapaian visi dan misi pembangunan. Kami akan terus memperkuat regulasi, kelembagaan disinergikan, anggaran diselaraskan prioritas, dan sumber daya manusia ditingkatkan kapasitasnya,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Sabtu (28/08).
Baca Juga:
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
Menurutnya, partisipasi anak menjadi salah satu hal penting dalam mendukung terciptanya Kota Malang sebagai Kota Layak Anak (KLA).
“Sehingga Pemkot Malang pun terus menggali dan merawat potensi anak-anak di Kota Malang agar mereka terus tumbuh serta berkembang dengan baik,” ujar Wali Kota.
Salah satu potensi anak-anak di Kota Malang tersebut datang dari Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen.
Remaja berusia 14 tahun, Andikasatria Wicaksana Putra, dan kawan-kawannya membuat sebuah karya film pendek dengan tema Covid-19. Video karya Dika dan teman-temannya berhasil meraih juara dua dalam lomba kategori sinematografi pada kegiatan Temu Anak Klojen yang diadakan dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional 2021.
“Melalui video ini kami ingin menyampaikan pesan bahwa Covid-19 juga menyerang anak-anak dan sudah banyak kasusnya. Sehingga pada saat belajar, bermain dan beraktivitas kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Video ini saya kerjakan bersama dengan kawan-kawan saya yang berjumlah 12 orang termasuk para pemerannya,” ungkapnya.
Ia dan kawan-kawannya pun ternyata juga aktif sebagai anggota Forum Anak Rw 1 Kelurahan Sukoharjo yang dibentuk untuk mendukung program Kota Layak Anak (KLA). Ketika mengetahui lomba tersebut, laki-laki yang akrab disapa Dika itu, langsung menggaet beberapa temannya untuk membantu dalam kepenulisan cerita dan menyunting video. Dika beserta empat temannya, mempunyai minat dan ketertarikan pada sinematografi.
Sedangkan untuk pemeran dalam video dibantu oleh Hj. Ida, Bintang, Putri, Nazwa, Beryl, Tari, Belva, Nanda.
Selain lomba video, mereka juga turut serta dalam lomba poster dengan tema stop kekerasan pada anak.
“Saya berharap ke depan dapat lebih mengembangkan keterampilan dalam membuat video serta terus berkarya. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menyalurkan minat dan bakat. Selain itu saya juga berharap kekerasan pada anak dan perempuan dapat berkurang kasusnya,” harapnya.
Sementara itu, Lurah Sukoharjo, Januar Agung Rizaldhi, menjelaskan bahwa motivasi menggelar lomba tersebut untuk meningkatkan peran anak dalam kegiatan kelurahan, dan mengangkat bakat minat anak.
“Peran kelurahan dalam mendukung dan memfasilitasi anak-anak ini, di bulan Mei telah di bentuk Forum Anak. Kemudian telah dilaksanakan pembinaan dan pemberian materi keilmuan guna mengangkat motivasi dan menambah khazanah keilmuan, serta menyediakan kantor kelurahan sebagai ajang berkumpul, berkomunikasi dan berkreasi. Dan juga mengirim perwakilan ke Kecamatan guna peningkatan kapasitas anak,” paparnya.
Ia berharap melalui kegiatan positif ini dapat meningkatkan tata krama dan kapasitas anak. Selain itu mereka mempunyai kemampuan dalam berorganisasi serta dapat meningkatkan daya kreativitas dan entrepreneur dari anak. “Tujuannya agar mereka dapat berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan tingkat kelurahan,” paparnya. (mus/ed2)