Berita
Sampang Kekurangan 2.684 Guru ASN
Memontum Sampang – Kondisi pendidikan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur butuh perhatian khusus. Buktinya, hingga saat ini, Kota Bahari itu kekurangan tenaga pendidik sejumlah 2.684 orang yang berstatus aparatur sipil negara (ASN). Akibatnya banyak sekolah yang mengalami kekurangan guru ASN. Terutama Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Nor Alam membenarkan hal itu. Dia mengutarakan, kekurangan terjadi di sejumlah sekolah. Sehingga tenaga pendidik dinilai sangat kurang untuk memenuhi ketersediaan guru ASN di sejumlah sekolah. “Kekurangan 2.684 tenaga pengajar itu hampir merata di setiap sekolah. Khsusunya untuk sekolah SD dan SMP,” kata Plt Kepala Disdik Sampang, Nor Alam.
Menurut dia, kekurangan guru dimaksud untuk guru dengan status aparatur sipil negara (ASN). Sekolah dasar di bagian utara Kabupaten Sampang tercatat yang paling banyak mengalami kekurangan guru berstatus PNS. “Seperti sekolah di Kecamatan Banyuates, Ketapang, dan Sokobanah. Tapi secara umum, kekurangan itu merata di daerah lain,” ucapnya.
Nor Alam memperkirakan, angka kekurangan guru di Kabupaten Sampang bakal terus membengkak selama pemerintah pusat tidak cepat membuka rekrutmen CPNS khusus bagi tenaga pengajar. Apalagi, jumlah rekrutmen guru ASN dan guru yang pensiun dalam setiap tahunnya tidak sebanding. “Sebenarnya awal tahun 2020 kan sudah sempat ada rekrutmen CPNS, tapi sampai saat ini belum final karena terkendala Covid-19,” terangnya.
Ditanya soal upaya memaksimalkan pendidikan akibat kekurangan tenaga pengajar itu, pihaknya mengaku memaksimalkan peran guru honorer di masing-masing sekolah, meski begitu mereka hanya diberi upah sebesar Rp 350 ribu dalam sebulan. Yakni disesuaikan dengan beban kemampuan APBD Kabupaten Sampang.
Meski tingkat kesejahteraan guru honorer jauh dibawah ASN, sambung Nor Alam, pihaknya berharap mereka tetap iklas mendidik dan menularkan ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya. “Soal keluhan minimnya honor bagi guru honorer tentu ada. Tetapi saya minta mereka ikhlas dalam mengabdi,” katanya. (fat/syn)