Blitar

Sikap Pegawai UGD RSUD Mardi Waluyo Disesalkan Dewan

Diterbitkan

-

Sikap Pegawai UGD RSUD Mardi Waluyo Disesalkan Dewan

Memontum Blitar – Sikap petugas UGD RSUD Mardi Waluyo saat melayani pasien BPJS Kesehatan disesalkan DPRD Kota Blitar. Dewan meminta pihak rumah sakit menindak pegawai yang berperilaku tidak menyenangkan dalam melayani pasien.

Semua pasien baik yang umum maupun BPJS Kesehatan, harus diperlakukan sama dalam pelayanan. “Seharusnya pegawai rumah sakit melayani pasien dengan baik, jangan pilih-pilih,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto, Jumat (03/11/2017).

Pelayanan rumah sakit sampai sekarang memang belum optimal. Masih banyak keluhan dari masyarakat soal pelayanan rumah sakit. Terutama bagi pasien miskin yang memegang kartu BPJS Kesehatan.

“Kami meminta rumah sakit melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan pegawainya. Pelayanannya harus ditingkatkan lagi,” tandas Totok Sugiarto.

Advertisement

Totok menambahkan, bahkan penataan parkir pengunjung di RSUD Mardi Waluyo juga masih semrawut. Lokasi parkir di rumah sakit belum tertata rapi, posisi parkir kendaraan pengunjung dan pegawai ada di mana-mana mulai pintu masuk sampai pintu keluar terdapat kendaraan parkir. Lokasi parkir kendaraan itu berada di pinggir jalan di kawasan rumah sakit. Bahkan, posisi parkir kendaraan juga tidak tertata rapi.

Tahun ini, pihak rumah sakit sedang menata parkir kendaraan pengunjung. Anggaran pembangunan area parkir rumah sakit tersebut sekitar Rp 361 juta. Pembangunan lokasi parkir masih berlangsung. Lokasi parkir berada di samping kiri dan kanan bangunan utama rumah sakit.

Sebelumnya diberitakan, Kamis (02/11/2017), LSM Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) mendatangi RSUD Mardi Waluyo, lantaran buruknya pelayanan petugas UGD di RSUD milik Pemkot ini, terhadap pasien BPJS Kesehatan.

Peristiwa tersebut bermula, saat ada pasien BPJS bernama Cinta (6), warga Kelurahan Bendogerit Kota Blitar berobat ke RSUD Mardi Waluyo, Rabu (01/11/2017) malam. Cinta menderita penyakit jantung bocor. Namun, sesampai di UGD, orangtua Cinta mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari petugas.

Advertisement

Saat datang ke UGD, petugas tidak langsung menangani Cinta. Justru petugas UGD mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan orangtua pasien. Bahkan, sebelumnya Cinta juga sempat ditahan rumah sakit tersebut, ketika hendak pulang. Alasannya, pasien belum membayar biaya pengobatan di rumah sakit. Padahal, pasien berobat menggunakan BPJS Kesehatan. Pihak rumah sakit berdalih pasien tidak mengurus BPJS setelah dirawat. (fjr/ono)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas