Terombang-ambing di Lautan, Nelayan Asal Tanjung Kamal Situbondo Ditemukan Selamat

Memontum Situbondo – Cuaca ekstrem akhir-akhir ini tak membuat nelayan untuk berhenti melaut. Seperti Niwan, nelayan asal Desa Tanjung Kamal, Mangaran, yang dilaporkan menghilang akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat, Sabtu (04/09). Pria (60) tersebut sempat terombang-ambing di lautan hingga sampai ke Perairan Madura.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo, Puriyono, mengatakan laporan kehilangan itu dilayangkan pada hari Jumat (03/09). Keterangan dari keponakannya, Agus, korban masih terlihat memancing di Perairan Landangan, Kamis pukul 12.00.

Baca juga:

• Lagi..Kawanan Maling Lumajang Bobol Kandang Milik Warga Kedungjajang dan Sikat Dua Ekor Sapi
• Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam
• Dugaan Penyalahgunaan Dana Hibah ke Musholla di Depan Rumah Mantan Bupati Lumajang Dilidik Polres

“Biasanya korban pulang dari melaut pukul 15.00. Ternyata sampai hari Jumat (03/09) pukul 20.00 korban belum tiba juga di rumah,” ujarnya.

Menurut Puriyono, pihak keluarga beserta nelayan setempat langsung mencari korban ke arah timur sampai Merak. Tetapi, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.

“Akhirnya pihak keluarga melaporan ke kepolisian dan aparat Desa setempat untuk melakukan pencarian. Bahkan juga sudah menghubungi famili yg ada di Pulau Madura,” terangnya.

Berdasarkan laporan itu, lanjut Puriyono, Tim Sar Gabungan dan nelayan serta pihak keluarga segera melakukan pencarian. “Ternyata, tepat pada pukul 12.00, Jumat (03/09) korban sudah ditemukan oleh perahu gardan milik Nelayan Panarukan di Perairan Madura mendekati Pulau Sapudi,” tuturnya.

Puriyono menambahkan, korban beserta perahunya sampai di perairan Tanjung Pecinan pukul 17.00 yang dibawa oleh perahu gardan. Sesampainya di tempat tujuan, korban langsung berlayar ke Perairan Landangan, Sabtu (04/09).

“Menurut keterangan korban, perahunya mendadak mati saat hendak pulang. Sehingga terombang-ambing hingga ke Perairan Madura,” tuturnya. (her/ed2)