Surabaya
Tiap Tahun, UMKM di Jatim Meningkat 12,1 Juta
* Faisal Basri: Perekonomian Nasional Kacau Dibanding Jatim
Memontum Surabaya – Gubernur Jawa Timur (Jatim) melaunching bukunya yang bertajuk ‘Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi’. Ia merasa buku ini sebagai bentuk unek-uneknya terhadap perekonomian UMKM di Provinsi yang ia pimpin.
Menurutnya, ini sebab induktif dari pengalaman pribadi yang ia alami dan hasil observasi melihat kondisi lapangan yang ada. Sebelumnya, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini sudah merilislis buku tentang konsep Jatimnomics. Ia menilai, secara idologis adalah ekonomi kerakyatan dari semua aspek dan pendekatannya induktif bukan deduktif. Maka pada tahun ini, dirinya berniat untuk membukukan risetnya dan fokus di UMKM.
Buku ini ditulis berkaca dari liberalisasi ekonomi. Di dalam buku ini pula ia menceritakan tiga skema yang saling bersangkutan. Antara lain, yang besar difasilitasi, yang tengah dibenarkan kemudahan dan yang kecil harus diberikan charity.
Mengapa kemudian? Karena tidak boleh ketika ketiga tingkatan tersebut dicampur aduk bertarung atas nama efisiensi. Maka dari itu pihak pemerintah berinisiasi memberikan intervensi bagi yang UMKM berbasis kecil.
“Saya kira ini berlaku pada konsep pasar. Kalau pasar dibiarkan, pasar memang memberikan rasio yang sangat logis dan kemudian fakta yang sangat empiris dan menarik. Karena pasar dapat memberikan satu kristalisasi mana yang bisa hidup dalam persaingan dan itu memberikan rasionalitas pada harga,” katanya, Senin (12/11).
Pada 2009, Pemprov Jatim membuat policy dengan mendirikan bank UMKM dan menetapkan bunganya 6 persen flat. Pada akhirnya kelompok ini bisa memproduksi barang yang bersifat kompetitif, dikarenakan bunganya relatif lebih murah dibanding dengan korporate.