Sumenep
Tiga Ruang Kelas SDN Sendir Ambruk
Pasca Diterjang Angin dan Hujan Lebat
Memontum Sumenep – Hujan yang disertai angin kencang yang melanda di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep membuat situasi anak sekolah panik. Benar saja, tak berselang lama dari hujan disertai terjangan angin membuat Gedung SDN Sendir yang sudah puluhan tahun dibangun akhirnya ambruk, Senin (28/1/20190).
Dari pantauan Memo X di lokasi kejadian, masih beruntung dalam kejadian tersebut tidak sampai memakan korban jiwa. Hanya mengalami kerugiaan materiil yang ditaksir mencapai puluhan juta dengan rusak parah sejumlah fasilitas. Bahkan kejadian tersebut juga menimpa salah satu motor Guru SDN Sendir yang ada di Lokasi kejadian.
Peristiwa ambruknya gedung sekolah itu sekitar Pukul 11.30 siang itu, salah satu guru SDN Sendir mengatakan terdapat tiga ruang kelas yang ambruk meski yang fatal hanya 2 ruang kelas. Robohnya gedung SDN itu diduga akibat diguyur hujan yang disertai angin kencang sejak beberapa hari terakhir. “Ada dua kelas yang rusak parah, ambruk, satu kelas hanya rusak ringan,” kata Iriyanto, Kepsek SDN Sendir No.16 saat diwawancarai media.
Dalam peristiwa itu kata dia, tidak ada korban jiwa. Karena siswa dipulangkan lebih awal, mengingat kondisi gedung sudah rusak dan tidak mendapatkan perbaikan. Sehingga sebelum kejadian nahas itu, sekolah pagi harinya memang sudah dikunci pintunya mengantisipasi robohnya gedung karena angin kecang. Disamping memang mengalami keretakan pada sebagian gedung SDN itu.
“Dari awal, kami memang khawatir ambruk. Karena sejak tiga hari lalu dinding bagian utara mulai retak. Makanya proses belajar mengajar tidak kami taruh di ruangan itu. Makanya saat kejadian anak-anak sudah dipulangkan,” terangnya.
Hanya saja satu unit motor milik salah satu guru tertimpa reruntuhan dan mengalami sedikit kerusakan. Saat ini, lanjut Irianto, masyarakat dibantu Polsek dan Koramil Lenteng tengah melakukan evakuasi puing-puing. Tak berselang lama kemudian, Camat Lenteng dan Koordinator Disdik Kecamatan lenteng juga sejumlah pejabat dari Dinas Pendidikan Kabupaen Sumenep turun ngecek lokasi.
“Kami mengharap perhatian dari pemerintah daerah. Agar proses belajar mengajar kembali normal. Sementara, proses KBM akan dipindahkan ke bangunan yang masih utuh,” pungkasnya. (do/ono)