Kota Malang

UMM Ajak Siswa SMA Budayakan Puisi

Diterbitkan

-

UMM Ajak Siswa SMA Budayakan Puisi

Memontum Kota Malang — Kali ketiga Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar acara tahunan memperingati hari puisi nasional. Kali ini, bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Malam Seribu Puisi mengangkat tema Harmoni dalam Sastra, Membangun Negeri Melalui Apresiasi Puisi, di Heliped UMM, Kamis (26/4/2018) malam.

Dalam upaya memasyarakatkan puisi, kegiatan kolaborasi antara Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM, mengajak siswa SMA se-Malang Raya untuk melestarikan puisi sebagai produk budaya. Mereka ditantang dalam lomba cipta puisi dan musikalisasi puisi antar SMA/SMK Sederajat se-Malang Raya. Tampil sebagai Jawara Lomba Cipta Puisi, diantaranya juara 1 diraih SMA Sabilillah dengan judul puisi Pemuda Pemudi, juara 2 MAN 1 Kota Malang judul puisi Cintaku Negeri Indonesia, dan juara 3 diraih SMAN 1 Kepanjen dengan judul puisi Tunjukkan Kepada Seluruh Semesta.

Menikmati karya foto di bawah temaram. (rhd)

Menikmati karya foto di bawah temaram. (rhd)

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UMM Dr. Sugiarti, M.Si. mengatakan, agenda ini sebagai jalan bagi akademisi membawa misi melestarikan budaya. Musikalisasi puisi dipilih sebagai sarana mengedukasi masyarakat melalui perpaduan musik dan puisi, sekaligus bentuk baru dalam menikmati puisi. “Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya kita (PBSI) untuk melestarikan budaya berpuisi. Puisi dapat berfungsi sebagai penyampai pesan, kreasi dan mengasah serta mengaktualisasikan diri masyarakat saat ini, khususnya para mahasiswa. Sementara musikalisasi puisi merupakan kolaborasi musik dan puisi, dimana musikalisasi puisi sedang trend di kalangan anak muda,” jelas Sugiarti di sela-sela acara.

Dalam gelaran FPP Fest kali ini, ada 54 stand produk olahan makanan karya dari para mahasiswa FPP UMM. Ditemui di lokasi yang sama, Dekan FPP UMM Dr. Ir. David Hermawan MP. IPM. menjelaskan, kalangan akademisi ataupun pelaku pertanian tengah bersedih, karena Indonesia yang notabene negara agraris, subur dan makmur, ternyata komoditas pangannya semuanya impor. Untuk itu, mahasiswa dituntut mampu added value, yakni mengolah secara maksimal hasil bumi Indonesia.

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas