Pemerintahan
Wali Kota Probolinggo Pantau Sungai dan Pintu Air
Memontum Probolinggo – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, memantau debit air di aliran sungai dan pintu air.
Hal itu dilakukan, karena debit air di sejumlah sungai di wilayah Kota Probolinggo, mengalami peningkatan seiring itensitas hujan yang cukup tinggi.
Dalam pemantauan itu, Habib Hadi didampingi Kalaksa BPBD, Sugito Prasetyo, Kepala Dishub, Agus Efendi, Camat Wonoasih dan Lurah Kedunggaleng.
Di Sungai Kedunggaleng, debit air terpantau mencapai 180 cm dengan arus sangat deras. Sementara di Sungai Bungor, Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, debit air naik hingga 280 cm.
“Kenaikan debit air hari ini paling tinggi dibandingkan kemarin,” ujar Habib Hadi, Kamis (11/03) tadi.
Baca juga: Wali Kota Probolinggo Ingatkan Kewajiban Pemerintah Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Sementara menurut warga setempat, debit air mulai tinggi sejak pukul 14.00. “Di sini hujannya tidak seberapa, tapi banjirnya tinggi. Sementara air terus naik,” ujarnya.
Tidak hanya di dua sungai tersebut, Wali Kota juga melihat kondisi Dam Sumber Kareng di Kademangan. Dua pintu air di Jalan Brantas lanjut ke Pantai Permata Pilang.
“Saya mempelajari, potensi penyebab banjir, selain kiriman air dari atas. Sehingga, kami tahu apa yang bisa diminimalisir. Contohnya, jika ada sampah kayu segera diangkat, ada kerusakan segera diperbaiki. Kalau tidak turun sendiri dan lihat langsung, tidak ketahuan penyebabnya,” jelas Habib Hadi.
Sementara dalam kunjungan ke Dam Sumber Kerang, terlihat sampah-sampah yang terbawa arus sungai sudah terangkat. Sementara Dam, sudah berfungsi dengan baik.
Alat berat pun telah disiapkan di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya tumpukan sampah yang mengakibatkan meluapnya air.
“Sudah bagus di sini, sampah juga sudah diangkat. Untuk masyarakat, ayo jaga kebersihan sungai. Jangan sampai ada sumbatan-sumbatan,” pintanya.
Untuk pintu air di Jalan Brantas itu, ada keterkaitan dengan Dam Sumber Kareng. Dirinya menegaskan, tidak mau lagi ada aliran air yang terganggu, karena tumpukan sampah. Baik itu sampah pepohonan ataupun lainnya.
Dalam kesempatan itu, Habib Hadi juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai, agar tetap waspada. Lebih baik waspada dari pada lengah. Jika ada kendala, kerusakan atau perlu dibongkar, segera ambil tindakan.
“Alhamdulillah, Dinas PUPR dan Perkim, BPBD, Dishub dan Satpol PP bergerak cepat melakukan hal-hal agar semua bisa tertangani,” tutur Habib Hadi yang meminta warganya selalu berdoa dan berikhtiar agar terhindar dari musibah.
Saat tiba di Pantai Permata Pilang yang tengah dikembangkan sebagai destinasi wisata, pantauan air terlihat landai meski debit air meningkat. Lokasi ini merupakan titik terakhir pantauan Wali Kota. (geo/ed2)