Kota Malang
47.64 Persen Anggaran 2021 Terealisasi Untuk Penanganan Covid-19 Kota Malang
Memontum Kota Malang – Pendekatan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam menghadapi pandemi yaitu dengan memperkuat penanganan semua aspek terdampak secara sinergi, humanis, dan tetap disiplin. Anggaran yang memadai pun juga telah disiapkan oleh Pemkot Malang untuk penanganan Covid-19. Bahkan dikatakan Wali Kota Malang, Sutiaji, pihaknya akan secara adaptif melakukan penyesuaian mengkaji perkembangan situasi.
“Saat ini kebijakan anggaran penanganan Covid-19 telah terealisasi sebesar 47.64 persen,” ujarnya, Jumat (30/07).
Baca Juga:
- Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Buring, Penataan Parkir Jadi Evaluasi Dishub Kota Malang
- Pembentukan Pimpinan DPRD Kota Malang, Baru Satu Parpol Pastikan Nama
- Implementasikan Program Pengelolaan Sampah LSDP, Kota Malang Diusulkan Anggaran Rp 187 Miliar
Dari anggaran sebesar Rp 110.627.257.502 telah terealisasi sebanyak Rp 52.697.303.411
Yang mana tersalurkan pada 3 aspek yaitu bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, dan penanganan dampak ekonomi.
Pada bidang kesehatan, dianggarkan sebesar Rp 88.310.620.402 dan terealisasi Rp 44.503.512.107
Kemudian untuk jaring pengaman sosial terealisasi sebesar 38.57 persen dari anggaran Rp 13.520.125.000
Terakhir untuk penanganan dampak ekonomi meraup anggaran Rp 8.796.512.100 dan teralisasi sebesar Rp 2.979.333.304 atau sebanyak 33.87 persen.
“Selanjutnya juga ada anggaran penanganan Covid-19 yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT),” katanya.
Dimana anggaran dari BTT sebesar Rp 56.484.001.504, sedangkan realisasi Rp 34.035.779.065
“Atau sekitar 60.26 persen anggaran BTT sudah terealisasi untuk penanganan Covid-19 di Kota Malang,” sambung Sutiaji.
Strategi utama di bidang kesehatan itu sendiri dijelaskannya mencangkup 3T (Tracing, Testing, dan Treatment), penegakan protokol kesehatan (prokes), vaksinasi, sarana prasarana (sarpras), Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes).
“Dalam strategi penyangga ada bantuan sosial (bansos) dan pemulihan ekonomi. Termasuk peran serta semua pihak yang memberikan bantuan swadaya. Sedangkan strategi pendukung yaitu sosialisasi penegakan disiplin,” terangnya. (hms/mus/ed2)