Situbondo

Peringati Hari AIDS Sedunia, Dinkes Situbondo Gelar Gerai Tes HIV Gratis

Diterbitkan

-

Para mahasiswa dan pengunjung membubuhkan tanda tangannya di atas kain putih berukuran 3 X 2 meter sebagai bentuk dukungan bagi ODHA. (im)

Memontum Situbondo–Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo menggelar gerai tes HIV gratis di seputaran alun-alun kota,Minggu (3/12/2017) pagi.

Pantauan Memontum.com Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah penyebaran virus HIV. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Drs H Abu Bakar Abdi Apt M.Si, saat memberikan sambutan sebelum melakukan senam bersama di Jalan A.Yani 131 tepatnya depan kantor Telkom Situbondo.

Ibu Ida menceritakan pengalaman nya selama dinyatakan testimoni positif HIV pada tahun 2012 silam.(im)

Ibu Ida menceritakan pengalaman nya selama dinyatakan testimoni positif HIV pada tahun 2012 silam.(im)

 

“Kami gencar mengadakan tes HIV/AIDS gratis untuk masyarakat, mengingat saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo telah mencapai hampir 1000 orang, terhitung mulai tahun 2010 s/d tahun 2017 sekarang. Setelah seminggu yang lalu kami umumkan, bahwa pada hari Minggu pagi tanggal 3 Desember 2017, akan digelar acara gerai tes HIV Gratis yang akan kami laksanakan di satu titik. Yakni di seputaran alun-alun kota bersamaan dengan Car Free Day (CFD) dan hiburan Lawak imam Cs,” ujarnya.

“Ini penting dilakukan, agar kita bisa mendeteksi dan melakukan penanganan lebih dini kepada mereka yang terjangkit HIV/AIDS,” kata H Abu Bakar Abdi.

Advertisement
Ratusan pengunjung CFD senam bersama sebelum acara Gerai Tes HIV Gratis dimulai.(im)

Ratusan pengunjung CFD senam bersama sebelum acara Gerai Tes HIV Gratis dimulai.(im)

 

Tak hanya di alun-alun saja, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Situbondo dan masyarakat sekitar pelabuhan juga akan disasar oleh KPA. Talkshow secara serempak juga dilakukan di berbagai Media Cetak maupun elektronik serta Radio pada hari ini.

Saat ini AIDS menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yang harus mendapatkan perhatian lebih, baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Dikatakan H Abu Bakar Abdi, penderita HIV/AIDS di Situbondo meningkat 200 orang per tahunnya dan sudah ditemukan dari berbagai kalangan masyarakat. Tidak hanya orang-orang yang berperilaku beresiko, tapi sudah meluas kepada ibu rumah tangga bahkan ibu-ibu yang sedang hamil.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Drs H Abu Bakar Abdi Apt M.Si. saat memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS. (im)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Drs H Abu Bakar Abdi Apt M.Si. saat memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS. (im)

 

“Saat ini saja sudah ada 32 ibu hamil yang diketahui positif HIV, Namun bisa kami tangani,” ujar H Abu Bakar Abdi dalam sambutannya.

Advertisement

Acara ini juga diisi berbagai kegiatan seperti aksi senam bersama, penyuluhan HIV/AIDS di sepanjang jalan acara CFD, bagi-bagi brosur, dan pengumpulan tanda tangan sebagai bentuk dukungan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan program pemberantasan HIV/AIDS.

Melalui kegiatan saat ini H Abu Bakar berharap, masyarakat semakin sadar pentingnya berperilaku hidup sehat.

“Saya harap mulai saat ini masyarakat menjauhi seks beresiko dan menghindari narkoba,” tandas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo itu.

Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan dalam acara yang melibatkan pelajar, mahasiswa, LSM dan Kelompok Peduli AIDS, organisasi wanita dan perwakilan dari SKPD juga masyarakat.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang penggiat kegiatan peduli HIV/AIDS yang turut hadir dalam kegiatan itu, ibu ida (39) tak henti menyuarakan kepeduliannya untuk para ODHA. Ida mengungkapkan, dulunya malu untuk bergaul dengan para tetangganya karena semenjak suaminya meninggal dunia beliau dinyatakan positif HIV, Namun dengan pengobatan dari Dinkes Situbondo juga Mukjizat dari sang maha kuasa,akhirnya bisa teratasi dan selama ini dia bersama beberapa rekannya rutin melakukan pendampingan terhadap penderita HIV.

“Pendampingan terus kami lakukan untuk ODHA mulai dari pendampingan di rumah sakit (hospital visit), kunjungan ke rumah (home visit), close meet (sharing dengan para penderita HIV/AIDS) dan open meet (mengakomodir pertemuan antara ODHA, keluarga dan masyarakat),” ujar Ida yang juga pernah mengalami tes. (im/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas